medcom.id, Jakarta: Minat baca masyarakat Indonesia disebut paling rendah. Dari 61 negara, Indonesia menduduki posisi ke-60.
Pendiri Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan, posisi tersebut bukan berarti menunjukkan masyarakat Indonesia malas membaca. Ada faktor lain yang menyebabkan Indonesia berada di urutan buncit.
"Sekarang minat baca anak-anak sudah tinggi, sudah setara Eropa dan Amerika. Hanya saja Indonesia masih kurang buku," kata Nirwan dalam acara Pesta Pendidikan di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Selasa 2 Mei 2017.
Lantas Nirwan menceritakan pengalamannya saat menjadi relawan di beberapa wilayah. Dia menyampaikan, hampir seluruh anak di setiap tempat yang ia kunjungi, selalu meminta buku bacaan.
"Mereka selalu minta buku baru. Kalau relawan enggak bawa akan ditodong," ungkap dia.
Nirwan menyatakan, buku baru bisa memicu peningkatan minat baca masyarakat. "Minat baca itu menetas kaya telur," tambahnya.
Nirwan mengungkapkan, pasokan buku di daerah terpencil terhambat oleh jasa pengiriman. Sebab, harga pengiriman buku di daerah terlampau mahal.
"Tapi sekarang Alhamdulillah, kami dapat kabar dari Istana bahwa satu hari dalam sebulan akan ada pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia," ucapnya.
Pustaka Bergerak berinovasi mewujudkan perpustakaan yang mudah dijangkau masyarakat luas. Ia bersama Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab membentuk perpustakaan dalam bentuk Perahu, Andong, Ontel, Motor, dan transportasi lainnya.
"Di Manokwari ada dua perahu pustaka. Kami berencana membuat perahu itu tidak hanya membawa buku, tapi juga menjadi galeri untuk menampilkan hasil karya warga sana," ujar Najwa.
Najwa berencana akan menambah beberapa armada pustaka seperti kuda, ontel, dan motor. Ia berharap, warga yang tinggal di desa bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik.
"Armada itu akan berkeliling membawa buku dari desa ke desa, membawa sains. Kami mau anak-anak Indonesia belajar sains," ungkapnya.
Sekadar Informasi, Pesta Pendidikan merupakan perayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei. Pesta Pendidikan diinisiasi oleh aktivis pendidikan, Najeela Shihab.
Sudah dua tahun acara ini digelar. Setiap acara, panitia selalu melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Pejabat Negara, aktivis, musisi hingga relawan.
medcom.id, Jakarta: Minat baca masyarakat Indonesia disebut paling rendah. Dari 61 negara, Indonesia menduduki posisi ke-60.
Pendiri Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan, posisi tersebut bukan berarti menunjukkan masyarakat Indonesia malas membaca. Ada faktor lain yang menyebabkan Indonesia berada di urutan buncit.
"Sekarang minat baca anak-anak sudah tinggi, sudah setara Eropa dan Amerika. Hanya saja Indonesia masih kurang buku," kata Nirwan dalam acara Pesta Pendidikan di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Selasa 2 Mei 2017.
Lantas Nirwan menceritakan pengalamannya saat menjadi relawan di beberapa wilayah. Dia menyampaikan, hampir seluruh anak di setiap tempat yang ia kunjungi, selalu meminta buku bacaan.
"Mereka selalu minta buku baru. Kalau relawan enggak bawa akan ditodong," ungkap dia.
Nirwan menyatakan, buku baru bisa memicu peningkatan minat baca masyarakat. "Minat baca itu menetas kaya telur," tambahnya.
Nirwan mengungkapkan, pasokan buku di daerah terpencil terhambat oleh jasa pengiriman. Sebab, harga pengiriman buku di daerah terlampau mahal.
"Tapi sekarang Alhamdulillah, kami dapat kabar dari Istana bahwa satu hari dalam sebulan akan ada pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia," ucapnya.
Pustaka Bergerak berinovasi mewujudkan perpustakaan yang mudah dijangkau masyarakat luas. Ia bersama Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab membentuk perpustakaan dalam bentuk Perahu, Andong, Ontel, Motor, dan transportasi lainnya.
"Di Manokwari ada dua perahu pustaka. Kami berencana membuat perahu itu tidak hanya membawa buku, tapi juga menjadi galeri untuk menampilkan hasil karya warga sana," ujar Najwa.
Najwa berencana akan menambah beberapa armada pustaka seperti kuda, ontel, dan motor. Ia berharap, warga yang tinggal di desa bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik.
"Armada itu akan berkeliling membawa buku dari desa ke desa, membawa sains. Kami mau anak-anak Indonesia belajar sains," ungkapnya.
Sekadar Informasi, Pesta Pendidikan merupakan perayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei. Pesta Pendidikan diinisiasi oleh aktivis pendidikan, Najeela Shihab.
Sudah dua tahun acara ini digelar. Setiap acara, panitia selalu melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Pejabat Negara, aktivis, musisi hingga relawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)