medcom.id, Tangerang Selatan: Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) menggelar Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017. Kegiatan yang dilangsungkan di Kawasan Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, itu berlangsung selama tiga hari, 29 September-1 Oktober 2017.
Kepala Puspitek Sri Setiawati mengatakan, Puspiptek Innovation Festival 2017 merupakan rangkaian dari kegiatan tahunan lainnya yang diselenggarakan sejak 2015.
"Tahun 2016, ada Tangerang Selatan Global Innovation Forum. Tahun lalu berskala internasional, diikuti 36 negara," kata Sri, saat ditemui di sela kegiatannya memantau PIF 2017, di Gedung Graha Widiya Bhakti, Jalan Puspiptek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu 30 September 2017.
Sri menjelaskan, kegiatan tahun ini memang sengaja tidak bertaraf internasional. Sebab, PIF 2017 lebih difokuskan pada pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Kalau tahun lalu kepada peneliti, industri," kata dia.
Pantauan Metrotvnews.com, PIF 2017 memamerkan berbagai hasil penemuan. Pengunjung yang didominasi pelajar itu dapat melihat langsung berbagai bentuk teknologi saat ini. Tak hanya itu, para peserta PIF 2017 juga mendapatkan penjelasan secara umum temuan teknologi yang dihasilkan.
Selain temuan Puspiptek, di salah satu sudut Gedung Graha Widiya Bhakti, panitia menyediakan stan khusus temuan iptek dari berbagai instansi pendidikan. Terlihat, para peserta dari sekolah lain dan pengunjung PIF 2017 saling bertukar informasi terkait karya yang dipamerkan.
Sri berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi anak-anak bangsa terhadap iptek. Sebab, minat anak-anak bangsa terhadap iptek dalam satu dekade terakhir cenderung menurun. Melalui festival ini pula, masyarakat akan menyadari bahwa sebenarnya Indonesia punya kawasan iptek yang besar, memiliki sumber daya, dan sumber daya manusia yang besar.
"Karena sekarang kan lebih banyak orang yang tertarik menjadi artis ketimbang ilmuwan. Anak-anak zaman sekarang lebih menginginkan yang instan, maunya cepat. Sementara, kalau bicara ilmu pengetahuan dan teknologi harus melalui proses yang panjang dan perjuangan berat," ucap dia.
Sri menegaskan, akan menjadikan ajang tersebut agenda rutin tahunan. "Ini akan dijadikan event nasional, event Tangsel. Bahkan tahun depan, acara ini akan berskala Asia Tenggara," ucap Sri.
medcom.id, Tangerang Selatan: Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) menggelar Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2017. Kegiatan yang dilangsungkan di Kawasan Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, itu berlangsung selama tiga hari, 29 September-1 Oktober 2017.
Kepala Puspitek Sri Setiawati mengatakan, Puspiptek Innovation Festival 2017 merupakan rangkaian dari kegiatan tahunan lainnya yang diselenggarakan sejak 2015.
"Tahun 2016, ada Tangerang Selatan Global Innovation Forum. Tahun lalu berskala internasional, diikuti 36 negara," kata Sri, saat ditemui di sela kegiatannya memantau PIF 2017, di Gedung Graha Widiya Bhakti, Jalan Puspiptek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu 30 September 2017.
Sri menjelaskan, kegiatan tahun ini memang sengaja tidak bertaraf internasional. Sebab, PIF 2017 lebih difokuskan pada pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Kalau tahun lalu kepada peneliti, industri," kata dia.
Pantauan
Metrotvnews.com, PIF 2017 memamerkan berbagai hasil penemuan. Pengunjung yang didominasi pelajar itu dapat melihat langsung berbagai bentuk teknologi saat ini. Tak hanya itu, para peserta PIF 2017 juga mendapatkan penjelasan secara umum temuan teknologi yang dihasilkan.
Selain temuan Puspiptek, di salah satu sudut Gedung Graha Widiya Bhakti, panitia menyediakan stan khusus temuan iptek dari berbagai instansi pendidikan. Terlihat, para peserta dari sekolah lain dan pengunjung PIF 2017 saling bertukar informasi terkait karya yang dipamerkan.
Sri berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi anak-anak bangsa terhadap iptek. Sebab, minat anak-anak bangsa terhadap iptek dalam satu dekade terakhir cenderung menurun. Melalui festival ini pula, masyarakat akan menyadari bahwa sebenarnya Indonesia punya kawasan iptek yang besar, memiliki sumber daya, dan sumber daya manusia yang besar.
"Karena sekarang kan lebih banyak orang yang tertarik menjadi artis ketimbang ilmuwan. Anak-anak zaman sekarang lebih menginginkan yang instan, maunya cepat. Sementara, kalau bicara ilmu pengetahuan dan teknologi harus melalui proses yang panjang dan perjuangan berat," ucap dia.
Sri menegaskan, akan menjadikan ajang tersebut agenda rutin tahunan. "Ini akan dijadikan event nasional, event Tangsel. Bahkan tahun depan, acara ini akan berskala Asia Tenggara," ucap Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)