medcom.id, Jakarta: Isu daerah perbatasan selalu menjadi perhatian presiden yang menjabat, tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Saling klaim paling serius melakukan percepatan pembangunan pun tak bisa diindahkan.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, menyebut pembangunan perbatasan dilakukan serius oleh ayahnya, Presiden ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono. Itu dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah aturan.
"Perhatian serius pemerintahan SBY mengelola perbatasan tercermin (dari) pembentukan BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) yang memiliki tugas menentukan kebijakan nasional perbatasan, rencana kebijakan anggaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan wilayah perbatasan," kata Ibas, panggilan Edhie Baskoro, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2017.
Sebaliknya, menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo justru Presiden Joko Widodo paling serius melakukan itu. Itu dilakukan dengan kerja nyata.
"Perbatasan sudah secara serius diundangkan pak SBY ketika zaman presiden, sekarang dipercepat pak Jokowi yang akhirnya dua tahun ini PLBN (Pos Lintas Batas Negara) sudah selesai semua," ujar Tjahjo.
Tjahjo menyebut, wilayah perbatasan tak luput dari perhatian Presiden Jokowi. Tiap kunjungan kerja, wilayah perbatasan selalu jadi tujuan presiden.
"Contoh pak SBY sudah dua kali hadir di perbatasan Kalimantan Utara, Sebatik, Nunukan. Pak Jokowi sudah sampai yang dikunjungi pak SBY. Pak Jokowi sudah naik mercusuar, pak SBY di bawah mercusuar," tutur Tjahjo.
Dia menyebut, pembangunan infrastruktur perbatasan secara maksimal dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan kini kondisi di perbatasan sudah berubah jauh.
"Sudah 1.000 persen berubah, gedung, infrastruktur, puskesmas, bea cukai, imigrasinya, roaming daripada selular, sudah ada semua," tukas Tjahjo.
Tahun ini, kata Tjahjo, pemerintahan Jokowi fokus memperkuat infrastruktur ekonomi. Minimal di setiap wilayah perbatasan terdapat pasar.
"Puskesmas juga ditingkatkan jadi ada rawat inap, polsek ditingkatkan jadi tingkat satu, ada pusat perdagangan. Tahun depan perbatasan sudah selesai termasuk infrastruktur," tegas Tjahjo.
medcom.id, Jakarta: Isu daerah perbatasan selalu menjadi perhatian presiden yang menjabat, tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Saling klaim paling serius melakukan percepatan pembangunan pun tak bisa diindahkan.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, menyebut pembangunan perbatasan dilakukan serius oleh ayahnya, Presiden ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono. Itu dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah aturan.
"Perhatian serius pemerintahan SBY mengelola perbatasan tercermin (dari) pembentukan BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) yang memiliki tugas menentukan kebijakan nasional perbatasan, rencana kebijakan anggaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan wilayah perbatasan," kata Ibas, panggilan Edhie Baskoro, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2017.
Sebaliknya, menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo justru Presiden Joko Widodo paling serius melakukan itu. Itu dilakukan dengan kerja nyata.
"Perbatasan sudah secara serius diundangkan pak SBY ketika zaman presiden, sekarang dipercepat pak Jokowi yang akhirnya dua tahun ini PLBN (Pos Lintas Batas Negara) sudah selesai semua," ujar Tjahjo.
Tjahjo menyebut, wilayah perbatasan tak luput dari perhatian Presiden Jokowi. Tiap kunjungan kerja, wilayah perbatasan selalu jadi tujuan presiden.
"Contoh pak SBY sudah dua kali hadir di perbatasan Kalimantan Utara, Sebatik, Nunukan. Pak Jokowi sudah sampai yang dikunjungi pak SBY. Pak Jokowi sudah naik mercusuar, pak SBY di bawah mercusuar," tutur Tjahjo.
Dia menyebut, pembangunan infrastruktur perbatasan secara maksimal dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan kini kondisi di perbatasan sudah berubah jauh.
"Sudah 1.000 persen berubah, gedung, infrastruktur, puskesmas, bea cukai, imigrasinya, roaming daripada selular, sudah ada semua," tukas Tjahjo.
Tahun ini, kata Tjahjo, pemerintahan Jokowi fokus memperkuat infrastruktur ekonomi. Minimal di setiap wilayah perbatasan terdapat pasar.
"Puskesmas juga ditingkatkan jadi ada rawat inap, polsek ditingkatkan jadi tingkat satu, ada pusat perdagangan. Tahun depan perbatasan sudah selesai termasuk infrastruktur," tegas Tjahjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)