medcom.id, Jakarta: Sejumlah keluarga korban kebakaran gudang mercon di Kosambi, Kabupaten Tangerang, masih dilanda kecemasan. Salah satunya adalah Narul. Warga Kosambi ini masih mengetahui keberadaan adiknya bernama Abdul Arif, 20 dan keponakannya bernama Hendrik, 18.
Dengan penuh harap, Narul mendatangi posko kebakaran pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses. "Saya cari adik saya sama keponakan, belum ada kabar sampai sekarang. Di Rumah Sakit Polri belum ada kabar, di sini juga belum ada kabar," kata Narul kepada Metrotvnews.com di lokasi, Sabtu 28 Oktober 2017.
Baca: Polisi Berupaya Temukan 3 Pekerja Pabrik Petasan
Narul menjelaskan, adik dan keponakannya tersebut baru bekerja sekitar satu bulan di bagian mesin gudang tersebut. Dia juga tidak menyangka, niat baiknya untuk mencari nafkah malah menjadi musibah.
Pihak keluarga sudah menyerahkan sejumlah dokumen untuk menguatkan identitas kedua anggota keluarganya tersebut. Saat ini, Narul hanya bisa menunggu kabar mengenai keberadaan jenasah adik dan keponakannya tersebut.
"Kan kalau sudah ketahuan jadi tenang kita, tolong ini yang di dalam gudang juga diselesaikan sampai tuntas. Kan kita juga belum tahu identitas yang di dalam kan," ungkap Narul.
Sebelumnya satu jenazah yang sudah teridentifikasi diketahui bernama Surnah. Jenazah Surnah berhasil dikenali melalui pembuktian secara ilmiah usai menyelidiki tanda-tanda ante mortem yang ada.
Jenazah Surnah sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Jenazah beserta berkas kematian diterima oleh ibu kandungnya, Suti.
Surnah adalah jasad pertama korban ledakan pabrik nahas yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri. Surnah berjenis kelamin perempuan, kelahiran Tangerang 8 Mei 2003. Ia merupakan warga Jalan Salembaran No 36 RT04 RW12, Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah keluarga korban kebakaran gudang mercon di Kosambi, Kabupaten Tangerang, masih dilanda kecemasan. Salah satunya adalah Narul. Warga Kosambi ini masih mengetahui keberadaan adiknya bernama Abdul Arif, 20 dan keponakannya bernama Hendrik, 18.
Dengan penuh harap, Narul mendatangi posko kebakaran pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses. "Saya cari adik saya sama keponakan, belum ada kabar sampai sekarang. Di Rumah Sakit Polri belum ada kabar, di sini juga belum ada kabar," kata Narul kepada Metrotvnews.com di lokasi, Sabtu 28 Oktober 2017.
Baca: Polisi Berupaya Temukan 3 Pekerja Pabrik Petasan
Narul menjelaskan, adik dan keponakannya tersebut baru bekerja sekitar satu bulan di bagian mesin gudang tersebut. Dia juga tidak menyangka, niat baiknya untuk mencari nafkah malah menjadi musibah.
Pihak keluarga sudah menyerahkan sejumlah dokumen untuk menguatkan identitas kedua anggota keluarganya tersebut. Saat ini, Narul hanya bisa menunggu kabar mengenai keberadaan jenasah adik dan keponakannya tersebut.
"Kan kalau sudah ketahuan jadi tenang kita, tolong ini yang di dalam gudang juga diselesaikan sampai tuntas. Kan kita juga belum tahu identitas yang di dalam kan," ungkap Narul.
Sebelumnya satu jenazah yang sudah teridentifikasi diketahui bernama Surnah. Jenazah Surnah berhasil dikenali melalui pembuktian secara ilmiah usai menyelidiki tanda-tanda ante mortem yang ada.
Jenazah Surnah sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Jenazah beserta berkas kematian diterima oleh ibu kandungnya, Suti.
Surnah adalah jasad pertama korban ledakan pabrik nahas yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri. Surnah berjenis kelamin perempuan, kelahiran Tangerang 8 Mei 2003. Ia merupakan warga Jalan Salembaran No 36 RT04 RW12, Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
