medcom.id, Jakarta: Sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia adalah salah satu sektor yang mendapat perhatian utama dalam masa 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Namun demikian, pemerintah menghadapi tantangan baru dalam membenahi sektor ini, yaitu media sosial.
Ketua Bidang SDM Terbarukan dan Pendidikan Vokasi dalam Forum Rumbuk Nasional 2017, Rhenald Kasali, mengatakan di era perkembangan teknologi, dunia maya yang terkenal dengan ciri cara kerja anonim berkembang dengan sangat pesat.
"Perkembangan dunia maya mengakibatkan kurangnya eye-contact di antara manusia dengan manusia sehingga tantangan pendidikan karakter pun semakin berat," kata Rhenald di kawasan JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 23 Oktober 2017.
Lebih lanjut lagi, Rhenald mengatakan kurangnya etika serta ujaran kebencian yang bertebaran di media sosial memperberat tantangan pemerintah dalam membangun SDM berkualitas melalui pendidikan karakter.
Meski demikian, Rhenald menilai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK sejauh ini sudah banyak melakukan perbaikan dalam pengembangan SDM terbarukan dan pendidikan vokasi. Namun masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
“Program Kartu Indonesia Pintar sudah tepat untuk membantu masyarakat bawah meningkatkan human capital-nya. Hanya pemerintah masih perlu menyempurnakan lagi, terutama untuk permasalahan teknis. Misalnya, permasalahan data dan kebijakan antar bank yang bisa berbeda-beda," ujar Rhenald.
Selain mengangkat sub tema pendidikan karakter yang berfokus pada bahasan kemanusiaan, Rembuk Nasional Bidang Pengembangan SDM dan Pendidikan Vokasi juga membahas subtema guru dan kualitas pendidikan yang difokuskan pada bahasan akreditasi, quality assurance, dan kebijakan.
"Kebijakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang difokuskan pasa elaborasi pendataan, rekrutmen, pendidikan vokasi dengan fokus bahasan pendidikan keahlian formal dan nonformal; dan kualitas serta regulasi perguruan tinggi kiranya menjadi rekomendasi yang menjadi masukan bagi pemerintah agar pembangunan bisa berjalan maksimal," kata Rhenald.
medcom.id, Jakarta: Sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia adalah salah satu sektor yang mendapat perhatian utama dalam masa 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Namun demikian, pemerintah menghadapi tantangan baru dalam membenahi sektor ini, yaitu media sosial.
Ketua Bidang SDM Terbarukan dan Pendidikan Vokasi dalam Forum Rumbuk Nasional 2017, Rhenald Kasali, mengatakan di era perkembangan teknologi, dunia maya yang terkenal dengan ciri cara kerja anonim berkembang dengan sangat pesat.
"Perkembangan dunia maya mengakibatkan kurangnya
eye-contact di antara manusia dengan manusia sehingga tantangan pendidikan karakter pun semakin berat," kata Rhenald di kawasan JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 23 Oktober 2017.
Lebih lanjut lagi, Rhenald mengatakan kurangnya etika serta ujaran kebencian yang bertebaran di media sosial memperberat tantangan pemerintah dalam membangun SDM berkualitas melalui pendidikan karakter.
Meski demikian, Rhenald menilai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK sejauh ini sudah banyak melakukan perbaikan dalam pengembangan SDM terbarukan dan pendidikan vokasi. Namun masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
“Program Kartu Indonesia Pintar sudah tepat untuk membantu masyarakat bawah meningkatkan human capital-nya. Hanya pemerintah masih perlu menyempurnakan lagi, terutama untuk permasalahan teknis. Misalnya, permasalahan data dan kebijakan antar bank yang bisa berbeda-beda," ujar Rhenald.
Selain mengangkat sub tema pendidikan karakter yang berfokus pada bahasan kemanusiaan, Rembuk Nasional Bidang Pengembangan SDM dan Pendidikan Vokasi juga membahas subtema guru dan kualitas pendidikan yang difokuskan pada bahasan akreditasi, quality assurance, dan kebijakan.
"Kebijakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang difokuskan pasa elaborasi pendataan, rekrutmen, pendidikan vokasi dengan fokus bahasan pendidikan keahlian formal dan nonformal; dan kualitas serta regulasi perguruan tinggi kiranya menjadi rekomendasi yang menjadi masukan bagi pemerintah agar pembangunan bisa berjalan maksimal," kata Rhenald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)