medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyayangkan kematian tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dia berharap ke depan inisiasi pada siswa baru tidak menggunakan kekerasan.
"Kekerasan dari senior dalam rangka inisiasi ini kan bukan kejadian pertama. Sudah banyak kasus serupa yang harusnya tidak boleh terjadi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Fadli mengakui, dulu seorang siswa yang masuk kampus atau bergabung dalam organisasi di kampus sering diinisiasi dengan kekerasan. Tapi kini kata dia zaman sudah berubah.
"Para senior kepada junior itu biasa dulu terjadi semacam ospek atau apa. Saya kira wajar, tapi takarannya yang sekarang berubah tidak boleh lagi dengan kekerasan fisik. Mungkin akan lebih bagus kepada dialog, briefing dan sebagainya," ujar Fadli.
Untuk mencegah hal ini terjadi kata dia harus ada peran dari sekolah maupun kampus yang lebih ketat pagi. Sebab saat ini kata dia sudah ada aturan soal kekerasan di Menristekdikti.
Kini, tinggal bagaimana sekolah menjalankan hal itu. "Mestinya tidak ada masalah dengan ini lagi," pungkas politikus Gerindra itu.
Sebelumnya, tiga mahasiswa UII, Muhammad Fadhli dan Syait Asyam,dan Ilham Nur Padmy Listiaadi, tewas usai mengikuti kegiatan Great Camping (GC) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah, 13-20 Januari.
Kematian ketiganya dinilai janggal sebab kelurga menemukan luka-luka pada tubuh korban. Diduga mereka dianiaya saat mengikuti acara itu.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyayangkan kematian tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dia berharap ke depan inisiasi pada siswa baru tidak menggunakan kekerasan.
"Kekerasan dari senior dalam rangka inisiasi ini kan bukan kejadian pertama. Sudah banyak kasus serupa yang harusnya tidak boleh terjadi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Fadli mengakui, dulu seorang siswa yang masuk kampus atau bergabung dalam organisasi di kampus sering diinisiasi dengan kekerasan. Tapi kini kata dia zaman sudah berubah.
"Para senior kepada junior itu biasa dulu terjadi semacam ospek atau apa. Saya kira wajar, tapi takarannya yang sekarang berubah tidak boleh lagi dengan kekerasan fisik. Mungkin akan lebih bagus kepada dialog,
briefing dan sebagainya," ujar Fadli.
Untuk mencegah hal ini terjadi kata dia harus ada peran dari sekolah maupun kampus yang lebih ketat pagi. Sebab saat ini kata dia sudah ada aturan soal kekerasan di Menristekdikti.
Kini, tinggal bagaimana sekolah menjalankan hal itu. "Mestinya tidak ada masalah dengan ini lagi," pungkas politikus Gerindra itu.
Sebelumnya, tiga mahasiswa UII, Muhammad Fadhli dan Syait Asyam,dan Ilham Nur Padmy Listiaadi, tewas usai mengikuti kegiatan Great Camping (GC) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah, 13-20 Januari.
Kematian ketiganya dinilai janggal sebab kelurga menemukan luka-luka pada tubuh korban. Diduga mereka dianiaya saat mengikuti acara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)