Jakarta: President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan penerbangan rute Jakarta-Singapura menurun drastis. Penurunan usai pandemi covid-19 (korona) melanda Indonesia.
"Pada Januari 2020 jumlah penerbangan masih sekitar 2.500 penerbangan. Lalu turun, di September 2020 menjadi sekitar 300 penerbangan akibat pandemi covid-19," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Angkasa Pura II mencatat penerbangan Jakarta–Singapura merupakan rute internasional tersibuk ke-3 di dunia pada 2019. Lembaga riset Official Airline Guide (OAG) melaporkan, sepanjang 2019 terdapat 27.046 penerbangan yang dilayani oleh tujuh maskapai di rute tersebut, yaitu Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Lion Air, Jetstar Asia, Indonesia AirAsia, Scoot, dan Batik Air.
(Baca: Jumlah Penumpang di Bandara AP II Sepanjang Kuartal III Meroket)
Awaluddin berharap dengan skema Travel Corridor Arrangement (TCA) atau dikenal Reciprocal Green Lane (RGL) bisa meningkatkan animo penumpang pesawat rute Jakarta-Singapura. Warga negara Indonesia (WNI) yang ingin ke Singapura atau sebaliknya harus melengkapi syarat dan protokol kesehatan yang ketat.
Awaluddin menjelaskan melalui keterangan resmi terkait pelaksanaan TCA/RGL Indonesia–Singapura, WNI tidak memerlukan visa untuk masuk ke Singapura. Dengan syarat memiliki sponsor government agency and enterprises di Singapura dan mengajukan safe travel pass.
Sedangkan, applicants dari Singapura harus memiliki sponsor government/business entity di Indonesia dan mengajukan visa secara online kepada Ditjen Imigrasi Indonesia.
Eligilble travellers dari Indonesia juga wajib melakukan registrasi aplikasi TraceTogether dan SafeEntry selama di Indonesia. Sementara itu, eligible travellers dari Singapura wajib melakukan registrasi aplikasi e-HAC dan PeduliLindungi selama di Indonesia.
Jakarta: President Director PT
Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan penerbangan rute Jakarta-Singapura menurun drastis. Penurunan usai pandemi covid-19 (
korona) melanda Indonesia.
"Pada Januari 2020 jumlah penerbangan masih sekitar 2.500 penerbangan. Lalu turun, di September 2020 menjadi sekitar 300 penerbangan akibat pandemi covid-19," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Angkasa Pura II mencatat
penerbangan Jakarta–Singapura merupakan rute internasional tersibuk ke-3 di dunia pada 2019. Lembaga riset Official Airline Guide (OAG) melaporkan, sepanjang 2019 terdapat 27.046 penerbangan yang dilayani oleh tujuh maskapai di rute tersebut, yaitu Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Lion Air, Jetstar Asia, Indonesia AirAsia, Scoot, dan Batik Air.
(Baca:
Jumlah Penumpang di Bandara AP II Sepanjang Kuartal III Meroket)
Awaluddin berharap dengan skema Travel Corridor Arrangement (TCA) atau dikenal Reciprocal Green Lane (RGL) bisa meningkatkan animo penumpang pesawat rute Jakarta-Singapura. Warga negara Indonesia (WNI) yang ingin ke Singapura atau sebaliknya harus melengkapi syarat dan protokol kesehatan yang ketat.
Awaluddin menjelaskan melalui keterangan resmi terkait pelaksanaan TCA/RGL Indonesia–Singapura, WNI tidak memerlukan visa untuk masuk ke Singapura. Dengan syarat memiliki
sponsor government agency and enterprises di Singapura dan mengajukan
safe travel pass.
Sedangkan,
applicants dari Singapura harus memiliki sponsor
government/business entity di Indonesia dan mengajukan visa secara online kepada Ditjen Imigrasi Indonesia.
Eligilble travellers dari Indonesia juga wajib melakukan registrasi aplikasi TraceTogether dan SafeEntry selama di Indonesia. Sementara itu,
eligible travellers dari Singapura wajib melakukan registrasi aplikasi e-HAC dan PeduliLindungi selama di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)