Jakarta: Salah satu makna peringatan Hari Sumpah Pemuda ialah mempersatukan semua elemen masyarakat demi keutuhan Indonesia. Momentum bersejarah yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 itu mesti dimaknai pula oleh generasi muda saat ini.
Editor Pelaksana Jurnal Sejarah yang diterbitkan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Andi Achdian, mengatakan pemuda perlu menggiatkan interaksi lintas kelompok. Pertemuan rutin harus terus digelar.
"Difasilitasi untuk saling mengenal dan memahami. Jadi bukan cuma tahu, tapi mereka paham," kata Andi kepada Medcom.id, Selasa, 27 Oktober 2020.
Baca: Semangat Sumpah Pemuda Memudar, Kalah dengan Identitas Kelompok
Menurut Andi, kegiatan semacam kuliah kerja nyata (KKN) di perguruan tinggi atau acara kebudayaan dapat menjadi pemantik interaksi lintas kelompok. Namun, situasi pandemi virus korona (covid-19) memang menyulitkan terciptanya kegiatan ini.
Kendati begitu, Dosen Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP Unas) itu meyakini interaksi antarkelompok bisa diwujudkan di era digital. Kegiatan ini harus sering dilakukan agar aktivitas sosial antarkelompok tak meredup.
"Intensitas interaksi di antara kaum muda dari berbagai tempat Indonesia itu perlu dorongan dalam suatu event atau agenda bersama, itu saya kira penting sekali," ujar Andi.
Andi mengatakan kegiatan ini bermanfaat untuk memahami karakteristik seseorang di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Di sisi lain, acara ini bisa menjadi wujud penghormatan guna menghindari perseteruan.
"Jadi bergerak lebih luas atau (tidak pada) tempurung identitasnya, tapi konsep tentang Indonesia yang jauh lebih luas. Baik dari segi budaya dan agama itu yang paling penting," ucap Andi.
Setiap tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda selalu diselenggarakan. Peringatan ini termaktub dalam Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 mengusung tema Bersatu dan Bangkit.
Berikut ikrar yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928:
Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Jakarta: Salah satu makna peringatan Hari
Sumpah Pemuda ialah mempersatukan semua elemen masyarakat demi keutuhan Indonesia. Momentum
bersejarah yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 itu mesti dimaknai pula oleh generasi
muda saat ini.
Editor Pelaksana Jurnal Sejarah yang diterbitkan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Andi Achdian, mengatakan pemuda perlu menggiatkan interaksi lintas kelompok. Pertemuan rutin harus terus digelar.
"Difasilitasi untuk saling mengenal dan memahami. Jadi bukan cuma tahu, tapi mereka paham," kata Andi kepada
Medcom.id, Selasa, 27 Oktober 2020.
Baca:
Semangat Sumpah Pemuda Memudar, Kalah dengan Identitas Kelompok
Menurut Andi, kegiatan semacam kuliah kerja nyata (KKN) di perguruan tinggi atau acara kebudayaan dapat menjadi pemantik interaksi lintas kelompok. Namun, situasi pandemi virus korona (covid-19) memang menyulitkan terciptanya kegiatan ini.
Kendati begitu, Dosen Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP Unas) itu meyakini interaksi antarkelompok bisa diwujudkan di era digital. Kegiatan ini harus sering dilakukan agar aktivitas sosial antarkelompok tak meredup.
"Intensitas interaksi di antara kaum muda dari berbagai tempat Indonesia itu perlu dorongan dalam suatu
event atau agenda bersama, itu saya kira penting sekali," ujar Andi.
Andi mengatakan kegiatan ini bermanfaat untuk memahami karakteristik seseorang di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Di sisi lain, acara ini bisa menjadi wujud penghormatan guna menghindari perseteruan.
"Jadi bergerak lebih luas atau (tidak pada) tempurung identitasnya, tapi konsep tentang Indonesia yang jauh lebih luas. Baik dari segi budaya dan agama itu yang paling penting," ucap Andi.
Setiap tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda selalu diselenggarakan. Peringatan ini termaktub dalam Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 mengusung tema Bersatu dan Bangkit.
Berikut ikrar yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928:
Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)