Produsen kertas terkemuka, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, atau Fajar Paper, melihat peluang pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan daur ulang (Foto:Dok.Fajar Paper)
Produsen kertas terkemuka, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, atau Fajar Paper, melihat peluang pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan daur ulang (Foto:Dok.Fajar Paper)

Sampah Plastik Fajar Paper dapat Diolah menjadi BBM

Gervin Nathaniel Purba • 01 Maret 2021 21:42
Jakarta: Sampah plastik kerap menjadi persoalan karena sulit terurai. Namun di satu sisi, sampah plastik juga bisa memberikan nilai ekonomis jika bisa diolah dengan baik sebagai bahan daur ulang.
 
Produsen kertas terkemuka, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, atau Fajar Paper, melihat peluang pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan daur ulang.
 
Sampah plastik merupakan sisa proses produksi. Fajar Paper mengirimkan 30 hingga 50 ton sampah plastik ke bank sampah di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ketika tiba di bank sampah, sampah plastik akan kembali dipilah (sortir). Jenis sampah plastik campuran akan dilelehkan untuk dibentuk menjadi paving block plastik. Sampah plastik keras akan di-bale press dan dikirim ke produsen peralatan plastik. Sedangkan, sampah plastik ringan diolah dengan menggunakan metode pirolisis.
 
Pirolisis adalah dekomposisi termokimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.
 
Hasilnya, sampah plastik yang sudah melewati proses pirolisis bisa dijadikan sebagai bahan bakar minyak yang setara dengan solar atau minyak tanah.
 
Dikutip dari laman ditjenppi.menlhk.go.id, proses pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui keran yang berjumlah tiga di setiap slotnya.
 
Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter BBM sintetis.
 
Dengan metode konversi plastik menjadi BBM, sampah plastik tidak lagi menjadi masalah bisa menanggulangi perubahan iklim dengan mengurangi produksi emisi gas rumah kaca.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan