Jakarta: Kementerian Agama akan segera menyelidiki dan menindaklanjuti laporan ribuan mahasiswa baru yang dipaksa daftar akun pinjaman online (pinjol) di UIN Raden Mas Said Surakarta. Kementerian masih mendalami laporan dan belum bisa memberikan komentar apapun.
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie mengakui bahwa UIN berada di bawah pengawasan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag. Namun pihaknya masih akan mendalami kasus ini.
"Saya tadi baru minta datanya lebih lanjut. Kami belum tahu detailnya seperti apa. Soalnya baru banget dapat kabar tadi pagi. Kami juga baru komunikasi dengan tim untuk tahu cerita lengkapnya," ujar dia kepada Media Indonesia, Sabtu, 12 Agustus 2023.
"Nanti ya kami tanggapi. Saya belum bisa berkomentar sekarang. Ini karena harus didalami dulu dan tahu detailnya. Segera akan kami respons," imbuhnya.
Diketahui, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kini menjadi sorotan lantaran ribuan mahasiswa baru dipaksa untuk mendaftar akun pinjol.
Diduga panitia dari Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Surakarta melibatkan sponsor dari aplikasi pinjaman online (pinjol). Sponsorship dari perusahaan aplikasi pinjol itu memberikan Rp160 juta untuk penyelenggaraan acara sambutan mahasiswa baru. (Dinda Shabrina)
Jakarta:
Kementerian Agama akan segera menyelidiki dan menindaklanjuti laporan ribuan mahasiswa baru yang dipaksa daftar akun
pinjaman online (pinjol) di UIN Raden Mas Said Surakarta. Kementerian masih mendalami laporan dan belum bisa memberikan komentar apapun.
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie mengakui bahwa UIN berada di bawah pengawasan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag. Namun pihaknya masih akan mendalami kasus ini.
"Saya tadi baru minta datanya lebih lanjut. Kami belum tahu detailnya seperti apa. Soalnya baru banget dapat kabar tadi pagi. Kami juga baru komunikasi dengan tim untuk tahu cerita lengkapnya," ujar dia kepada
Media Indonesia, Sabtu, 12 Agustus 2023.
"Nanti ya kami tanggapi. Saya belum bisa berkomentar sekarang. Ini karena harus didalami dulu dan tahu detailnya. Segera akan kami respons," imbuhnya.
Diketahui, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kini menjadi sorotan lantaran ribuan mahasiswa baru dipaksa untuk mendaftar akun pinjol.
Diduga panitia dari Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Surakarta melibatkan sponsor dari aplikasi pinjaman
online (pinjol).
Sponsorship dari perusahaan aplikasi pinjol itu memberikan Rp160 juta untuk penyelenggaraan acara sambutan mahasiswa baru. (
Dinda Shabrina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)