Ilustrasi pers. Medcom.id
Ilustrasi pers. Medcom.id

Dewan Pers Sebut Judul Clickbait Bermasalah

Sri Yanti Nainggolan • 24 Juli 2020 14:36
Jakarta: Beberapa media mengandalkan judul bombastis atau berciri umpan klik (clickbait) untuk memancing pembaca membuka suatu berita. Dewan Pers menilai strategi tersebut tak selalu baik.
 
"Kalau kita pikir clickbait satu-satunya strategi pemasaran jurnalisme, itu punya masalah juga," ujar Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo dalam webinar Media Lab, Jumat, 24 Juli 2020.
 
Pengiklan semakin kritis. Mereka melihat apakah konten yang disajikan media tersebut. Meski banyak klik, kompatibilitas dengan citra perusahaan pengiklan dinilai satu perhitungan tersendiri. Media harus pastikan konten bermakna tak hanya pada pembaca, tapi juga pengiklan.

"Clickbait ada batasnya karena kalau media menyebarkan konten tak bermakna, jadi pertanyaan bagi pengiklan," kata dia.
 
Baca: Prinsip Jurnalisme Tak Boleh Terkikis di Rimba Digital
 
Selain clickbait, tipe berita yang juga dipermasalahkan yakni sumber berita yang berasal dari komentar publik. Salah satu konsep yang diharapkan dipakai media ialah mendidik masyarakat dalam berperilaku di dunia maya.
 
"Audiens dididik memberi komentar berbobot," ujar Ketua Unum Aliansi Media Siber Indonesia (MASI) Wenseslaus Manggut pada kesempatan yang sama.
 
Dari sisi produksi, ini bagus untuk media maupun publik. Masyarakat merasa senang terlibat dalam pemberitaan. Namun, media juga harus menjalankan fungsi bisnis dan sumber informasi dengan tetap menjaga etika jurnalisme
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan