Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

BMKG: Pergantian Tahun Baru Cuaca Kondusif

Medcom • 01 Januari 2025 10:32
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia relatif kondusif tanpa indikasi kejadian cuaca ekstrem yang signifikan.
 
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi cuaca ekstrem menunjukkan penurunan dibandingkan minggu sebelumnya di bulan Desember 2024. Penyebabnya beberapa faktor, antara lain adanya pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia, seruakan dingin (cold surge), dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.
 
Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tidak aktif dan mulai mendinginnya anomali suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia turut mengurangi pembentukan awan lokal yang memicu hujan lebat. Namun Dwikorita mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan dinamika atmosfer.

"Perubahan atmosfer bisa saja terjadi, terutama di wilayah yang memiliki sejarah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," ujarnya.
 
Dwikorita mengungkapkan bahwa BMKG terus memantau dinamika atmosfer secara real-time untuk memberikan peringatan dini jika terjadi perubahan signifikan. BMKG juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
 
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, cuaca di Medan, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Gorontalo, Makassar, Kendari, Palu, Ambon, Merauke, dan Sorong diperkirakan cerah hingga berawan.
 
Sedangkan hujan ringan hingga sedang kemungkinan terjadi di Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Serang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Kupang, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Selor, Banjarmasin, Mamuju, Sofifi, Nabire, Wamena, Jayapura, dan Manokwari.
 
Selain itu kondisi gelombang laut di sebagian besar perairan Indonesia diperkirakan berada dalam kategori rendah hingga sedang menjelang akhir tahun.
 
Namun, BMKG mencatat adanya potensi gelombang sangat tinggi hingga mencapai enam meter di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia bagian selatan Jawa hingga NTB pada awal Januari 2025. Pelaku pelayaran, nelayan, dan masyarakat pesisir diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya gelombang tinggi tersebut.
 
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengungkapkan, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan dan masih terus disiagakan sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah dengan potensi bencana tinggi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
 
"Mitigasi bencana, operasi ini, bagian dari upaya mendukung aktivitas masyarakat selama periode libur Natal dan tahun baru,” ujar Seto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan