Studi banding Basarnas ke Australia. Istimewa
Studi banding Basarnas ke Australia. Istimewa

Bersiap Hadapi Megathrust, Kapasitas Personel Basarnas Ditingkatkan

Kautsar Widya Prabowo • 17 Oktober 2024 14:29
Jakarta: Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serius merespons isu megathrust. Seluruh komponen Basarnas disiapkan untuk menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu itu.
 
Salah satu upayanya yakni dengan studi banding proses INSARAG External Re-Classification (IER) Tim Urban Search and Rescue dari Fire and Rescue New South Wales (FRNSW) atau AUS-02 yang mendemonstrasikan aksi penyelamatan di akademi Orchard Hills, Sydney.
 
"Mereka punya kemampuan dan didukung oleh fasilitas yang luar biasa, sehingga mereka bisa berbicara banyak di dunia internasional," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo dalam keterangannya, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dia bahwa Basarnas  mampu menjawab tantangan di masa depan untuk menjadikan Tim USAR Indonesia (INASAR) bisa setara dengan Australia. Salah satu yang harus dilakukan meningkatkan klasifikasi dari Tim USAR medium ke heavy class.
 
Menurut dia, tim INASAR dapat belajar banyak dari tim FRNSW di Sydney. Sebab, tim Indonesia itu tak hanya dibutuhkan dunia internasional tapi berkontribusi untuk menyiagakan Indonesia dalam menghadapi isu megathrust.
 
"Kita terus mengasah kemampuan personel tim, baik itu melalui pelatihan, latihan dan bimbingan teknis di dalam maupun luar negeri, agar mereka bisa berbicara banyak di dunia internasional dan berkontribusi juga untuk negaranya" ujar Kusworo.
 
Baca juga: Optimalkan Night Flight Operations, Begini Upaya Kepala Basarnas

Isu megathrust yang sering di dengar belakangan ini, membuat Basarnas terus mengasah kompetensi personel. Sekaligus, memperkuat asetnya demi meningkatkan kesiapan dalam menghadapi kondisi yang terburuk namun selalu berdoa untuk kondisi yang terbaik.
 
Secara paralel, Basarnas juga memperkuat tim-tim USAR di beberapa Kantor Pencarian dan Pertolongan melalui program National Accreditation Process, yang merupakan standarisasi nasional bagi Tim USAR di Kantor Pencarian dan Pertolongan.
 
"Agar kapan pun dibutuhkan, mereka bisa bekerja secara mandiri maupun secara bersama-sama dalam merespons kondisi kedaruratan khususnya gempa bumi," kata dia.
 
Selain melihat proses IER Tim AUS-02, Kusworo juga melihat beberapa fasilitas yang ada di akademi FRNSW. Kusworo bakal mengupayakan Basarnas bisa mengadaptasi dan mengadopsi konsep fasilitas yang ada di Balai Diklat Basarnas sesuai kebutuhan dan prioritas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan