Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo (dua dari kiri) bersama Head of Training and Checking of ACE Training Center Timothy Witenden/Istimewa
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo (dua dari kiri) bersama Head of Training and Checking of ACE Training Center Timothy Witenden/Istimewa

Optimalkan Night Flight Operations, Begini Upaya Kepala Basarnas

M Sholahadhin Azhar • 14 Oktober 2024 21:22
Jakarta: Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengupayakan beragam cara dalam meningkatkan kompetensi tim penyelamat. Salah satunya, dengan memanfaatkan perangkat night vision google (NVG), untuk operasi pencarian tengah malam.
 
"Itu program saya selanjutnya, ke depan upgrade untuk night flight operations search and rescue," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo, dalam keterangannya, Senin  14 Oktober 2024.
 
Menurut Kusworo, peningkatan kompetensi dalam penggunaan peralatan itu dibutuhkan. Sebab, saat ini aktivitas penyelamatan dan evakuasi terbatas hanya siang hari, karena kemampuan belum memadai.
 
Baca: Tim SAR Gabungan Cari Korban Banjir Bandang di Ternate

Untuk mencapai spesifikasi tersebut, pihaknya terlebih dahulu fokus memberi pelatihan ke penerbang Helikopter AW-139. Karena, mereka merupakan salah satu ujung tombak pencarian dan pertolongan saat malam.

Hal itu dikatakan Kusworo, saat mengunjungi ACE Training Centre di Sydney. Pihaknya berkolaborasi dengan pusat pelatihan itu untuk mengembangkan kemampuan personel karena ACE Training Center merupakan salah satu lembaga pelatihan terkemuka yang direkomendasikan oleh pabrikan heli AW-139 Leonardo. 
 
"Kolaborasi dengan ACE ini akan sangat penting untuk pelatihan terkait kedaruratan," ujar Kabasarnas.
 
Nantinya, penerbang Helikopter AW-139 dilatih di pusat pelatihan ACE Training Centre. Mereka bakal mengendarai simulator Helikopter AW-139 untuk kebutuhan manuver penyelamatan.
 
Menurut Kusworo, pelatihan menggunakan simulator ini dibutuhkan. Sebab, dapat menambah ilmu penerbang SAR, untuk melakukan evakuasi di situasi genting dan dapat melatih beberapa skenario  yang tidak bisa dilatihkan pada heli sebenarnya (emergency exercise).
 
"Supaya lebih komprehensif the first step itu pilot yang kita latih dulu untuk kompetensi dan profesionalitasnya, yang dikombinasikan dengan pelatihan Crew Resources Management (CRM), secara bertahap nanti kru atau personel lain menyusul," kata dia.
 
Head of Training and Checking of ACE Training Center Timothy Witenden menyambut baik kolaborasi itu. Pihaknya mendukung penuh peningkatan kompetensi SAR Indonesia.
 
Menurut Tim, pihaknya menyediakan banyak macam pelatihan. Termasuk untuk penyelamatan di gunung atau daratan dan di wilayah perairan
 
Terkait pelatihan untuk pilot Helikopter AW-139, pihaknya menyatakan keputusan Basarnas sangat pas. Sehingga, dapat memaksimalkan kerja SAR.
 
"Memang paling pas memulai dengan simulator dulu, lalu kita latih dengan helikopter sungguhan," ujar Tim.
 
Dalam kunjungan itu, Kabasarnas didampingi sejumlah pejabat Basarnas. Mereka adalah Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Laskda TNI Ribut Eko Suyanto dan Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan Anggit Mulyo Satoto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan