Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar seluruh pihak tak lengah menyikapi kurva kasus covid-19 nasional yang mulai menurun. Kepala Negara menegaskan hal itu bukan berarti pandemi covid-19 mulai berakhir.
"Jangan dulu berpuas diri, jangan optimisme berlebihan, jangan merasa situasi sudah terkendali, jangan merasa sudah aman. Belum!," tegas Jokowi melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 2 Mei 2021.
Jokowi menuturkan, kurva yang menurun itu merupakan keberhasilan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Kebijakan tersebut juga berdampak baik pada angka kesembuhan pasien covid-19.
"Memang tren kesembuhan terus meningkat dan bahkan hari ini jumlah kasus aktif berada di 100 ribuan orang. Kemudian ada penurunan kasus harian," ujar Jokowi.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 4.394 dalam 24 Jam
Jokowi mengatakan upaya menekan kasus aktif harus terus dilakukan. Sebab, keberhasilan menekan laju penularan sangat bergantung dengan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.
"Kita semua baik yang sudah maupun yang belum divaksin baik yang berada di zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau harus tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan," kata Jokowi.
Kepala Negara menilai keberhasilan menekan laju penularan covid-19 juga berdampak pada tumbuhnya aktivitas ekonomi di daerah. Kepala Daerah juga didorong menjaga situasi ini.
Melarang mudik bagi warga menjadi salah satu formula mencegah meningkatnya kembali kasus covid-19. Seluruh pimpinan daerah juga diminta memantau pergerakan masyarakat yang ingin mudik.
"Saya tegaskan prioritas nomor satu tetap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Taat protokol kesehatan, jangan lengah jangan menganggap remeh, dan tetap waspada. Bersama-sama Insyaallah kita mampu mengatasi ujian dan cobaan yang berat ini," tutur Jokowi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengingatkan agar seluruh pihak tak lengah menyikapi kurva kasus covid-19 nasional yang mulai menurun. Kepala Negara menegaskan hal itu bukan berarti pandemi covid-19 mulai berakhir.
"Jangan dulu berpuas diri, jangan optimisme berlebihan, jangan merasa situasi sudah terkendali, jangan merasa sudah aman. Belum!," tegas Jokowi melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 2 Mei 2021.
Jokowi menuturkan, kurva yang menurun itu merupakan keberhasilan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Kebijakan tersebut juga berdampak baik pada angka kesembuhan pasien
covid-19.
"Memang tren kesembuhan terus meningkat dan bahkan hari ini jumlah kasus aktif berada di 100 ribuan orang. Kemudian ada penurunan kasus harian," ujar Jokowi.
Baca:
Kasus Positif Covid-19 Bertambah 4.394 dalam 24 Jam
Jokowi mengatakan upaya menekan kasus aktif harus terus dilakukan. Sebab, keberhasilan menekan laju penularan sangat bergantung dengan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.
"Kita semua baik yang sudah maupun yang belum divaksin baik yang berada di zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau harus tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan," kata Jokowi.
Kepala Negara menilai keberhasilan menekan laju penularan
covid-19 juga berdampak pada tumbuhnya aktivitas ekonomi di daerah. Kepala Daerah juga didorong menjaga situasi ini.
Melarang mudik bagi warga menjadi salah satu formula mencegah meningkatnya kembali kasus covid-19. Seluruh pimpinan daerah juga diminta memantau pergerakan masyarakat yang ingin mudik.
"Saya tegaskan prioritas nomor satu tetap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Taat protokol kesehatan, jangan lengah jangan menganggap remeh, dan tetap waspada. Bersama-sama Insyaallah kita mampu mengatasi ujian dan cobaan yang berat ini," tutur Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)