Jakarta: Stigma negatif yang diarahkan kepada para pasien maupun penyintas covid-19 berdampak buruk terhadap kesehatan mental. Tidak jarang mereka pada akhirnya depresi.
Memang menghadapinya tidak mudah. Namun kita juga punya pilihan untuk tidak tenggelam dalam perkataan negatif tersebut. Kita harus bangkit dan mampu berdamai dengan diri sendiri.
Pengajar KSM Psikiatri FKUI/RSCM Psikiatri Komunitas dr Hervita Diatri memberikan sejumlah tips penyembuhan diri agar bisa meraih kembali energi positif setelah mendapat stigma negatif tersebut.
Pertama, Hervita mengajak kepada para pasien dan penyintas covid-19 untuk mengingat kembali siapa dirinya sebelum terinfeksi.
"Sebenarnya orangnya sama. Artinya, kekuatan saya, kemampuan saya, hobi saya, dan pengalaman saya tetap ada di dalam diri saya, dan tidak tergerus oleh virus," ujar Hervita, dikutip channel YouTube BNPB Indonesia.
Setelah itu, identifikasi tubuh diri sendiri. Jika masih ada sesuatu yang mengganjal, padahal sudah sembuh, Hervita menyarankan untuk segera konsultasi dengan dokter.
Sebab tidak jarang, penyintas masih ada yang merasakan gangguan pernapasan meskipun sudah sembuh. Ternyata, hal itu disebabkan depresi.
"Jika itu mental, mari kita lihat apa yang kita pikirkan dan rasakan. Lakukan semua pendekatan autorelaksasi," ujarnya.
Relaksasi juga bisa dilakukan dengan menghirup udara secara perlahan. Merasakan aliran udara yang masuk ke dalam tubuh. Upaya bisa menenangkan tubuh.
Selain itu, mengubah diri menjadi pahlawan dengan berbagi pengalaman selama isolasi dan gejala covid-19 kepada keluarga atau teman dekat. Dengan tujuan orang-orang yang disayangi tidak terinfeksi covid-19.
"Kita biasanya menjadi seseorang yang bisa menolong orang terdekat, sehingga bisa jadi sejahtera," kata Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia itu.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Stigma negatif yang diarahkan kepada para pasien maupun penyintas covid-19 berdampak buruk terhadap kesehatan mental. Tidak jarang mereka pada akhirnya depresi.
Memang menghadapinya tidak mudah. Namun kita juga punya pilihan untuk tidak tenggelam dalam perkataan negatif tersebut. Kita harus bangkit dan mampu berdamai dengan diri sendiri.
Pengajar KSM Psikiatri FKUI/RSCM Psikiatri Komunitas dr Hervita Diatri memberikan sejumlah tips penyembuhan diri agar bisa meraih kembali energi positif setelah mendapat stigma negatif tersebut.
Pertama, Hervita mengajak kepada para pasien dan penyintas covid-19 untuk mengingat kembali siapa dirinya sebelum terinfeksi.
"Sebenarnya orangnya sama. Artinya, kekuatan saya, kemampuan saya, hobi saya, dan pengalaman saya tetap ada di dalam diri saya, dan tidak tergerus oleh virus," ujar Hervita, dikutip channel YouTube BNPB Indonesia.
Setelah itu, identifikasi tubuh diri sendiri. Jika masih ada sesuatu yang mengganjal, padahal sudah sembuh, Hervita menyarankan untuk segera konsultasi dengan dokter.
Sebab tidak jarang, penyintas masih ada yang merasakan gangguan pernapasan meskipun sudah sembuh. Ternyata, hal itu disebabkan depresi.
"Jika itu mental, mari kita lihat apa yang kita pikirkan dan rasakan. Lakukan semua pendekatan autorelaksasi," ujarnya.
Relaksasi juga bisa dilakukan dengan menghirup udara secara perlahan. Merasakan aliran udara yang masuk ke dalam tubuh. Upaya bisa menenangkan tubuh.
Selain itu, mengubah diri menjadi pahlawan dengan berbagi pengalaman selama isolasi dan gejala covid-19 kepada keluarga atau teman dekat. Dengan tujuan orang-orang yang disayangi tidak terinfeksi covid-19.
"Kita biasanya menjadi seseorang yang bisa menolong orang terdekat, sehingga bisa jadi sejahtera," kata Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia itu.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)