Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar uji cepat atau rapid test virus korona (covid-19) untuk pengemudi angkutan umum. Tes digelar dengan cara drive thru untuk menghindari kontak fisik secara langsung.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pengemudi angkutan umum menjadi salah satu profesi yang rentan terpapar covid-19. Ke depan pengemudi diminta menjaga diri saat menjalankan tugasnya.
"Kita ingin pengemudi angkutan umum peduli terhadap kondisinya dan sekaligus mengetahui kondisi kesehatan yang bersangkutan," ujar Budi kepada Medcom.id, Senin, 20 April 2020.
Hasil rapid test akan diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan perusahaan angkutan umum terkait. Hasil akan menjadi rujukan Dinkes dalam melakukan tindakan selanjutnya.
"Kita sudah buat standar operasionalnya, masyarakat yang terpapar akan diarahkan ke pengobatan berikutnya," ujarnya.
Baca: Kemenhub Prediksi Terjadi Pergeseran Waktu Mudik
Kemenhub menyediakan kuota untuk 200 pengemudi. Saat ini tes disediakan untuk pengemudi taksi bluebird, Grab, Gojek, dan bajaj.
Pantaun dilokasi tes digelar pada pukul 10.19 WIB yang diawali pengemudi dari taksi bluebird, lalu ojek online dan terakhir dari pengemudi bajaj.
Untuk tahapannya, pengemudi terlebih mengisi berkas pendaftaran yang disediakan di luar halaman gedung Kemenhub. Lalu pengemudi dipersilakan untuk menempati empat pos pemeriksaan di halaman Kemenhub.
Setiap pos diisi oleh dua petugas yang bertugas untuk mengambil darah pengemudi dan melakukan pendataan. Tidak berlangsung lama pengemudi dapat meninggalkan lokasi tes.
Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar uji cepat atau
rapid test virus korona (covid-19) untuk pengemudi angkutan umum. Tes digelar dengan cara
drive thru untuk menghindari kontak fisik secara langsung.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pengemudi angkutan umum menjadi salah satu profesi yang rentan terpapar covid-19. Ke depan pengemudi diminta menjaga diri saat menjalankan tugasnya.
"Kita ingin pengemudi angkutan umum peduli terhadap kondisinya dan sekaligus mengetahui kondisi kesehatan yang bersangkutan," ujar Budi kepada
Medcom.id, Senin, 20 April 2020.
Hasil
rapid test akan diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan perusahaan angkutan umum terkait. Hasil akan menjadi rujukan Dinkes dalam melakukan tindakan selanjutnya.
"Kita sudah buat standar operasionalnya, masyarakat yang terpapar akan diarahkan ke pengobatan berikutnya," ujarnya.
Baca:
Kemenhub Prediksi Terjadi Pergeseran Waktu Mudik
Kemenhub menyediakan kuota untuk 200 pengemudi. Saat ini tes disediakan untuk pengemudi taksi bluebird, Grab, Gojek, dan bajaj.
Pantaun dilokasi tes digelar pada pukul 10.19 WIB yang diawali pengemudi dari taksi bluebird, lalu ojek
online dan terakhir dari pengemudi bajaj.
Untuk tahapannya, pengemudi terlebih mengisi berkas pendaftaran yang disediakan di luar halaman gedung Kemenhub. Lalu pengemudi dipersilakan untuk menempati empat pos pemeriksaan di halaman Kemenhub.
Setiap pos diisi oleh dua petugas yang bertugas untuk mengambil darah pengemudi dan melakukan pendataan. Tidak berlangsung lama pengemudi dapat meninggalkan lokasi tes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)