CEO Media Group M Mirdal Akib dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Indonesia Tertinggal, Segera Migrasi TV Digital'.
CEO Media Group M Mirdal Akib dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Indonesia Tertinggal, Segera Migrasi TV Digital'.

Investasi Digitalisasi Sia-sia Jika Siaran Analog Masih Dipakai

Fachri Audhia Hafiez • 12 Juli 2020 16:43
Jakarta: CEO Media Group M Mirdal Akib menilai industri penyiaran sejatinya sepakat untuk melakukan migrasi dari siaran analog ke digital. Industri penyiaran juga telah berinvestasi untuk mendukung kebijakan tersebut.
 
"Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah membahas bersama-sama dengan industri penyiaran sejak 2009. Lalu 2010 kota bikin prototype konsorsium TV Digital," kata Mirdal dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Indonesia Tertinggal, Segera Migrasi TV Digital', Minggu, 12 Juli 2020.
 
Mirdal mengakui adanya investasi infrastruktur yang besar untuk mendukung migrasi siaran itu. Proses pelelangan infrastruktur dilakukan pada 2012.

"Akhirnya terbentuk penyelenggara infrastruktur multiplexing (pengiriman saluran) wajib membangun infrastruktur selesai paling akhir 2012 sampai 2013. Itu sudah harus selesai semua," ujar Mirdal.
 
Membangun infrastruktur multiplexing tidak sedikit. Sebanyak 72 titik dibangun komponen digitalisasi televisi tersebut di seluruh Indonesia.
 
Baca: Warga Perbatasan Sulit Nonton Siaran Televisi Nasional
 
Digitalisasi sejatinya perlahan mulai berjalan pada 2016. Namun, hal itu akan sia-sia jika masyarakat masih menonton siaran analog.
 
"Ini semua percuma ketika delivery masih analog. Kami 2016 pembelanjaan capex besar untuk migrasi ke digital. Tapi di rumah masih di analog," ujar Mirdal.
 
Mirdal mengatakan industri penyiaran telah 10 tahun berinvestasi mendukung siaran digital. Namun karena beberapa regulasi membuat pelaksanaan penyiaran ini belumlah maksimal.
 
"Alhamdulillah terakhir sudah ada penyelesaian-penyelesaian di bawah Kemenkominfo dan DPR," ujar Mirdal.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mempercepat digitalisasi televisi nasional. Menkominfo Johnny G Plate menilai langkah itu akan memengaruhi perekonomian dan perkembangan digitalisasi penyiaran global.
 
Sistem digitalisasi Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga. Sejak World Radio Conference (WRC) 2007, seluruh negara di dunia telah menyepakati untuk menuntaskan analog switch off (ASO) pada 2015.
 
Program digitalisasi televisi nasional ini perlu dipercepat guna menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih efisien dan optimal untuk kepentingan masyarakat. Selain itu digitalisasi akan meningkatkan efisiensi kinerja industri penyiaran tanah air.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan