Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan).

Polri Tegaskan Petugas Perdamaian di Sudan bukan Ditangkap

Lukman Diah Sari • 24 Januari 2017 03:46
medcom.id, Jakarta: Dugaan penyeludupan senjata yang dialamatkan ke personel perdamaian RI yang ditugaskan di Daftur, Sudan, dibantah oleh pihak Polri. Pihak Polri mengatakan, memang semestinya Satgas FPU kedelapan sudah sampai di tanah air pada 21 Januari 2017.
 
"Sabtu mereka (FPU8) pulang dan Minggu diupayakan sampai (di Indonesia) ternyata pada saat di Bandara Sudan itu dilakukan pengecekan," beber Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2017).
 
Martinus kemudian memaparkan kronologi kepulangan FUP 8 yang tertunda hingga kini. Martinus mengatakan, pada 15 Januari lalu semestinya FUP 8 sudah bersiap untuk kembali ke Indonesia. Kala itu, seluruh barang milik anggota telah dimasukan ke dalam koper. Pemeriksaan pun telah dilakukan.

"Masuklah barang-barang mereka ke dalam dua kontainer. 40 orang mengawal kontainer itu (anggota FPU) sampai di Bandara 3 jam berikutnya 40 orang ini membantu menurunkan barang," jelas dia.
 
Setelah itu, seluruh barang tersebut masuk ke ruang X-Ray untuk pemeriksaan. Kemudian, beber dia, jarak 10 meter dari rumpukan barang milik personel pedamaian satgas FUP 8 ditemukan tumpukan lain yang dicurigai oleh polisi Sudan.
 
Polisi Sudan pun langsung menanyakan koper mencurigakan tersebut, pasalnya koper tersebut berbeda dengan koper milik satgas FUP 8.
 
"Nanya ini Indonesia punya? Dijawab bukan, ditanya lagi dijawab bukan, ditanya lagi dijawab bukan. Sampai 3 kali bertanya ya memang bukan karena kopernya berbeda tidak ada label Indonesia. Warnanya berbeda dan bukan pasukan Indonesia punya," ungkapnya.
 
Namun, salah satu polisi Sudan meminta kawannya untuk turut memasukan koper mencurigakan tersebut ke X Ray. Terlihat, ada tumpukan senjata dalam koper tersebut. Hingga menimbulkan tuduhan kepada FPU 8 bakal menyelundupkan senjata tersebut.
 
"Itu cerita dari Kasatgas FPU 8 AKBP Jhon Huntal Hutajulu," kata dia.
 
Martinus melanjutkan, pada Sabtu pagi pengecekan padahal sudah dilakukan oleh UNIMAID. Barang yang bakal dibawa pun sudah dicek dan diteliti kemudian dimasukan ke dalam kontainer. Sebanyak 40 personel dari 140 personel yang berada di Sudan, mengawal kontainer tersebut.
 
"Dipastikan itu bukan berasal dari pasukan Indonesia menurut komandan satgas FPU 8," tegas Martinus.
 
Selanjutnya, kata Martinus, Polri telah mengirim personel ke Sudan untuk melihat proses tersebut dan mendalami terkait tuduhan tersebut. Dubes Indonesia untuk Sudan, sudah berada di Sudan kemudian akan berkoodinasi dengan UNIMAID.
 
Saya tegaskan mereka bukan ditangkap tapi tertahan untuk kepulangan mereka. Bukan ditangkap ya, mereka tinggal di transit Camp di sana. Karena tempat mereka di Garuda Camp sudah diisi FPU 9," tandas Martinus.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan