medcom.id, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihadapi pertanyaan yang tak ia duga saat hadir di Kantor Kaskus, Kamis siang. Sang pembawa acara meminta Ahok untuk memilih satu di antara dua sosok, yakni Presiden Joko Widodo atau Djarot Saiful Hidayat.
Ahok hanya tertawa. Ahok lebih memuji mantan pasangannya pada Pilkada 2012 tersebut. Terlebih, Ahok mengatakan lebih mengenal Jokowi ketimbang Djarot.
"Kita lebih dalem dan lama kenal dengan pak Jokowi kan. Bukan mengenyampingkan pak Djarot, tapi kalau insting, memang lebih hebat pak Jokowi," kata Ahok di kantor Kaskus, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017).
Di beberapa kesempatan, lanjut Ahok, dirinya beberapa kali abai terhadap keputusan Jokowi. Namun, Ahok menyadari kekeliruannya, seiring berjalannya waktu.
"Kalau pak Jokowi, pasti bener. Walaupun saya ngotot karena saya ngeyel. Beliau diem, nanti kita lihat katanya dan berkali-kali dia bener. Makanya saya cuma jadi Gubernur dan dia Presiden," ucap Ahok.
Kendati begitu, Ahok mengakui Djarot tak kalah baiknya. Ahok sendiri percaya dengan pasangannya yang sekarang berdasarkan rekam jejak Djarot.
"Kita tahu beliau (Djarot) jujur, baik dan dia pernah jadi wali kota," tandas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihadapi pertanyaan yang tak ia duga saat hadir di Kantor Kaskus, Kamis siang. Sang pembawa acara meminta Ahok untuk memilih satu di antara dua sosok, yakni Presiden Joko Widodo atau Djarot Saiful Hidayat.
Ahok hanya tertawa. Ahok lebih memuji mantan pasangannya pada Pilkada 2012 tersebut. Terlebih, Ahok mengatakan lebih mengenal Jokowi ketimbang Djarot.
"Kita lebih
dalem dan lama kenal dengan pak Jokowi kan. Bukan mengenyampingkan pak Djarot, tapi kalau insting, memang lebih hebat pak Jokowi," kata Ahok di kantor Kaskus, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017).
Di beberapa kesempatan, lanjut Ahok, dirinya beberapa kali abai terhadap keputusan Jokowi. Namun, Ahok menyadari kekeliruannya, seiring berjalannya waktu.
"Kalau pak Jokowi, pasti
bener. Walaupun saya
ngotot karena saya
ngeyel. Beliau
diem, nanti kita lihat katanya dan berkali-kali dia
bener. Makanya saya cuma jadi Gubernur dan dia Presiden," ucap Ahok.
Kendati begitu, Ahok mengakui Djarot tak kalah baiknya. Ahok sendiri percaya dengan pasangannya yang sekarang berdasarkan rekam jejak Djarot.
"Kita tahu beliau (Djarot) jujur, baik dan dia pernah jadi wali kota," tandas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)