medcom.id, Jakarta: Priyo Sambadha mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengaku pernah mencuri roti milik Gus Dur. Meski demikian, Priyo mengatakan perbuatannya itu dimaafkan bahkan tak diberi sanksi apapun.
Hal ini diungkpakan Priyo saat mengenang lima tahun kematian Gus Dur. Dalam kenangannya, Priyo menyebut Gus Dur orang yang pemaaf.
Diceritakan Priyo, kejadian mencuri itu terjadi ketika Gus Dur tengah menunggu kegiatan pemotretan dan wawancara dengan sebuah media massa internasional. Saat menunggu, Gus Dur disuguhkan sarapan kesukaannya yakni roti yang diolesi mentega dan ditaburi gula pasir dengan penyajian dipotong menjadi dua bagian. Roti lezat itu membuat Priyo tergiyur untuk menyantapnya.
"Nah saat itu saya belum sarapan juga, saat Presiden sedang makan roti itu saya melihatnya kok enak sekali, saya kan otomatis jadi kepengen," cerita Priyo dalam Peringatan Lima Tahun Wafatnya Gus Dur di Kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014).
Tak menunggu lama, diam-diam Priyo mengambil sepotong roti yang masih tersisa di piring Gus Dur dan menyantapnya dengan lahap. Gus Dur yang telah kehilangan penglihatan saat itu tak menyadarinya dengan cepat.
"Untungnya saya masih punya keimanan yang tinggi, jadi ya saya ambil aja roti itu sambil tetap perhatikan wajahnya Gus Dur. Saya kunyah pelan-pelan, soalnya kalau kencang takut ketahuan kan bunyinya gula kan 'kres kres'," tuturnya yang diikuti gelak tawa pengunjung yang hadir.
Gus Dur yang kemudian menyadari rotinya hilang menanyakan kepada Priyo. Panik dan takut dipecat langsung terbayang dalam benak Priyo. Pasalnya, roti yang ia makan, roti orang nomor satu di Indonesia.
Namun, perasaannya menjadi lega setelah ia mengaku telah memakan sisa roti milik Gus Dur. "Gus Dur sangat pemaaf. Beliau tidak pernah marah," kenang priyo.
medcom.id, Jakarta: Priyo Sambadha mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengaku pernah mencuri roti milik Gus Dur. Meski demikian, Priyo mengatakan perbuatannya itu dimaafkan bahkan tak diberi sanksi apapun.
Hal ini diungkpakan Priyo saat mengenang lima tahun kematian Gus Dur. Dalam kenangannya, Priyo menyebut Gus Dur orang yang pemaaf.
Diceritakan Priyo, kejadian mencuri itu terjadi ketika Gus Dur tengah menunggu kegiatan pemotretan dan wawancara dengan sebuah media massa internasional. Saat menunggu, Gus Dur disuguhkan sarapan kesukaannya yakni roti yang diolesi mentega dan ditaburi gula pasir dengan penyajian dipotong menjadi dua bagian. Roti lezat itu membuat Priyo tergiyur untuk menyantapnya.
"Nah saat itu saya belum sarapan juga, saat Presiden sedang makan roti itu saya melihatnya kok enak sekali, saya kan otomatis jadi kepengen," cerita Priyo dalam Peringatan Lima Tahun Wafatnya Gus Dur di Kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014).
Tak menunggu lama, diam-diam Priyo mengambil sepotong roti yang masih tersisa di piring Gus Dur dan menyantapnya dengan lahap. Gus Dur yang telah kehilangan penglihatan saat itu tak menyadarinya dengan cepat.
"Untungnya saya masih punya keimanan yang tinggi, jadi ya saya ambil aja roti itu sambil tetap perhatikan wajahnya Gus Dur. Saya kunyah pelan-pelan, soalnya kalau kencang takut ketahuan kan bunyinya gula kan 'kres kres'," tuturnya yang diikuti gelak tawa pengunjung yang hadir.
Gus Dur yang kemudian menyadari rotinya hilang menanyakan kepada Priyo. Panik dan takut dipecat langsung terbayang dalam benak Priyo. Pasalnya, roti yang ia makan, roti orang nomor satu di Indonesia.
Namun, perasaannya menjadi lega setelah ia mengaku telah memakan sisa roti milik Gus Dur. "Gus Dur sangat pemaaf. Beliau tidak pernah marah," kenang priyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)