Sanggar Seni Swalas Gunaq, dari Kutai Barat, Kalimantan Timur, menampilkan tarian belian bawo dalam Etno Musik Festival 2019. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Sanggar Seni Swalas Gunaq, dari Kutai Barat, Kalimantan Timur, menampilkan tarian belian bawo dalam Etno Musik Festival 2019. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kutai Barat Bawakan Tarian Mistis di Etno Musik Festival 2019

Ilham Pratama Putra • 10 September 2019 23:00
Jakarta: Sanggar Seni Swalas Gunaq, dari Kutai Barat, Kalimantan Timur, menampilkan tarian mistis dalam gelaran Etno Musik Festival 2019. Swalas Gunaq membawakan tarian tradisional suku Dayak, belian awo.
 
Pimpinan Swalas Gunaq, Seki, menyebut tarian ini berguna untuk menyembuhkan orang sakit. Biasanya, tarian ini dibawakan para dukun di Kutai.
 
"Dukun sebagai medium dari roh yang nantinya akan memberi tahu bagaimana menyembuhkan orang sakit," kata Seki di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Selasa, 10 September 2019.

Dia juga menyebut tarian ini juga sebagai ucapan terima kasih kepada dewa. Selain tarian, belian bawo juga diiringi beberapa alat musik.
 
"Ada gimar, itu perkusi dari batang kayu yang sisinya berlubang dan ditutupi dengan kulit binatang. Nah cara mainnya seperti tadi dipukul dengan telapak tangan," ujar dia.
 
Selain itu, Seki menjelaskan ada dua alat musik lagi yang digunakan. Salah satunya klentangan, alat musik pukul yang terdiri dari 6 buah tumpukan kayu kecil yang disusun rapi pada sebuah wadah.
 
"Kalau klentengan bentuk dan ukurannya diatur. Biar menghasilkan nada yang berbeda. Nanti dipukul dengan dua batang kayu," ungkap dia.
 
Terakhir, alat musik glukning yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat ini terbuat dari kayu ulin. Seki bersama enam personelnya telah tampil di beberapa tempat.
 
Sementara itu, tak hanya tari belian bawo, Seki bersama personelnya juga aktif memproduksi alat musik. "Jadi sebelum di sini sudah ada puluhan event, di Bandung, Bali ya. Jadi selain kreasi di bidang musik, kita juga tari, pakaian adatnya, hingga pembuatan alat musik itu sendiri," jelas dia.
 
Dalam penampilan mereka di Etno Music Festival 2019, Sanggar Seni Swalas Gunaq membawakan belian bawo dalam durasi 30 menit. Lima penampil yang berada di atas panggung bergantian memainkan alat musik khusus pertunjukan belian bawo.
 
Aura mistis begitu kental terasa dengan latar panggung berwarna merah. Alunan musik yang dibawakan dengan tempo yang pelan namun perlahan terasa cepat pada pukulan alat musik klentangan. 
 
Aura serupa juga muncul saat dupa di tengah panggung dibakar dan mengeluarkan asap. Wanginya memenuhi ruang pertunjukaan. Usai pertunjukan Seni Swalas Gunaq, mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton yang memadati ruangan.
 
Etno Musik Festival 2019 adalah acara dari Komite Musik dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Humas kominitas musik DKJ, Fransiskus Sena Pamudya Kirana Putra, mengatakan acara meningkatkan wawasan musik nusantara.
 
"Tujuannya itu untuk merawat dan meningkatkan musik tradisional," kata Sena.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan