Jakarta: Nasib helikopter MI-17 yang jatuh di wilayah Pegunungan Bintang, Papua belum juga ditemukan hampir satu bulan. DPR mendesak Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa serius terus berupaya mencari helikopter yang membawa 12 penumpang dan kru pesawat itu.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta agar Andika mengerahkan berbagai upaya dan tidakk menghentikan proses pencarian. Tanpa putus harapan meski kemungkinan selamat para penumpang dan kru sangat kecil.
"Mestinya begitu (Kasad intensifkan upaya pencarian)," kata Sukamta seperti dilansir dari Antara, Selasa, 30 Juli 2019.
Ia berharap ada mukzijat dan keajaiban para penumpang dan kru ditemukan selamat. Meski kejadian jatuhnya pesawat telah berlangsung satu bulan lamanya. "Tentu berharap yang terbaik," ucap Sukamta.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu belum tahu penyebab jatuhnya pesawat. Sebagai evaluasi ia mendorong adanya peremajaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.
Sementara itu Pengamat Militer Sidratahta Mukhtar menilai belum ada upaya maksimal dari Kasad sebagai pucuk pimpinan tertinggi angkatan darat untuk mencari heli buatan Rusia itu.
"Saya belum lihat KASAD mengambil tindakan cepat. Belum maksimal," kata Sidratahta.
KASAD perlu melibatkan instansi lain dalam proses pencarian. Menurutnya, Kasad bisa menggandeng Basarnas mencari dan menganalisa penyebab jatuhnya heli.
Ia menilai semestinya KASAD tidak ragu menggandeng instansi lain dalam proses pencarian. KASAD harus progresif berperan aktif mensinergikan peran lembaga lainnya.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru, sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Adapun nama anggota satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten (Cpn) Aris (pilot), Lettu (Cpn) Bambang (pilot), Lettu (Cpn) Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Jakarta: Nasib helikopter MI-17 yang jatuh di wilayah Pegunungan Bintang, Papua belum juga ditemukan hampir satu bulan. DPR mendesak Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa serius terus berupaya mencari helikopter yang membawa 12 penumpang dan kru pesawat itu.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta agar Andika mengerahkan berbagai upaya dan tidakk menghentikan proses pencarian. Tanpa putus harapan meski kemungkinan selamat para penumpang dan kru sangat kecil.
"Mestinya begitu (Kasad intensifkan upaya pencarian)," kata Sukamta seperti dilansir dari
Antara, Selasa, 30 Juli 2019.
Ia berharap ada mukzijat dan keajaiban para penumpang dan kru ditemukan selamat. Meski kejadian jatuhnya pesawat telah berlangsung satu bulan lamanya. "Tentu berharap yang terbaik," ucap Sukamta.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu belum tahu penyebab jatuhnya pesawat. Sebagai evaluasi ia mendorong adanya peremajaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.
Sementara itu Pengamat Militer Sidratahta Mukhtar menilai belum ada upaya maksimal dari Kasad sebagai pucuk pimpinan tertinggi angkatan darat untuk mencari heli buatan Rusia itu.
"Saya belum lihat KASAD mengambil tindakan cepat. Belum maksimal," kata Sidratahta.
KASAD perlu melibatkan instansi lain dalam proses pencarian. Menurutnya, Kasad bisa menggandeng Basarnas mencari dan menganalisa penyebab jatuhnya heli.
Ia menilai semestinya KASAD tidak ragu menggandeng instansi lain dalam proses pencarian. KASAD harus progresif berperan aktif mensinergikan peran lembaga lainnya.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru, sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Adapun nama anggota satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten (Cpn) Aris (pilot), Lettu (Cpn) Bambang (pilot), Lettu (Cpn) Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)