Presiden Joko Widodo menghadiri acara pembekalan kepada calon perwira remaja (Capaja) akademi TNI dan Polri 2017 di Mabes TNI. Foto: MI/Panca Syurkani
Presiden Joko Widodo menghadiri acara pembekalan kepada calon perwira remaja (Capaja) akademi TNI dan Polri 2017 di Mabes TNI. Foto: MI/Panca Syurkani

Presiden Perintahkan Kapolri Investigasi Penembakan di Sultra

Damar Iradat • 27 September 2019 13:37
Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginvestigasi jajarannya terkait pengamanan demonstrasi mahasiswa. Hal ini menyusul gugurnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusuf Kardawi dan Randi.
 
"Karena yang disampaikan Kapolri kepada saya tidak ada perintah apa pun dalam rangka demo ini membawa senjata," kata Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 29 September 2019. 
 
Saat didesak apakah akan mengevaluasi kinerja Kapolri, Jokowi tak memberikan jawaban tegas. Dia hanya menyatakan sejak awal aparat tak boleh represif dalam mengamankan unjuk rasa. "Karena demonstrasi menyampaikan pendapat dan itu dijamin konstitusi," ujar dia.

Jokowi tak mau menuding aparat bersalah dalam kasus meninggalnya dua mahasiswa Kendari tersebut. Ia ingin investigasi dirampungkan terlebih dulu.
 
Randi meninggal setelah tertembak dalam demonstrasi di Kantor DPRD Sultra, kemarin. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit TNI AD dr Ismoyo. Setelah menjalani perawatan kurang lebih lima menit, mahasiswa tersebut meninggal.
 
Sementara itu, Yusuf meninggal setelah mendapatkan perawatan di RS Bahteramas Kendari. Yusuf meninggal pagi ini.
 
Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki tewasnya mahasiswa UHO. Tim bergerak bila hasil autopsi membuktikan kematian Randi akibat peluru tajam.
 
"Tim gabungan terdiri dari Polri, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), dan beberapa pihak terkait. Dengan tujuan mengetahui siapa yang melakukan penembakan," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal.
 
Iqbal meminta masyarakat bersabar menunggu hasil autopsi. Dia menjamin autopsi dilakukan secara netral dengan disaksikan kepolisian, dokter, perwakilan keluarga Randi, dan perguruan tinggi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan