Jakarta: Greenpeace Indonesia mengatakan masyarakat miskin paling terdampak dari masalah krisis iklim. Pemerintah diminta memperhatikan masalah tersebut sejak dini.
"Kita punya persoalan besar kalau terus begini yaitu persoalan pada masyarakat termiskin," kata Country Director Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023.
Leonard mengatakan prediksi itu berdasarkan modeling. Hasilnya, pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti beras, gula, air, dan listrik bagi masyarakat termiskin meroket.
"Kenaikannya 82 persen di 2030 dan bahkan hampir 600 persen di 2045 yang seharusnya menjadi Indonesia emas," papar dia.
Leonard menyebut prediksi itu seyogianya menjadi pertimbangan pemerintah terkait ekonomi Indonesia. Ekonomi ekstraktif yang selama ini dilakukan perlu segera dialihkan menjadi ekonomi hijau.
"Selain itu ada potensi hilangnya satu juta lapangan pekerjaan di masyarakat paling miskin juga kaum tani dan nelayan pada 2030," ujar dia.
Leonard menjelaskan kondisi itu berpotensi terjadi lantaran fenomena cuaca ekstrem. Hal tersebut membuat petani dan nelayan kesulitan dalam bekerja.
"Kita punya persoalan serius di 2030 dan 2045 dengan produksi beras yang akan menurun signifikan kalau tidak di-address (ingatkan)," jelas dia.
Jakarta: Greenpeace Indonesia mengatakan
masyarakat miskin paling terdampak dari masalah
krisis iklim. Pemerintah diminta memperhatikan masalah tersebut sejak dini.
"Kita punya persoalan besar kalau terus begini yaitu persoalan pada masyarakat termiskin," kata Country Director
Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023.
Leonard mengatakan prediksi itu berdasarkan modeling. Hasilnya, pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti beras, gula, air, dan listrik bagi masyarakat termiskin meroket.
"Kenaikannya 82 persen di 2030 dan bahkan hampir 600 persen di 2045 yang seharusnya menjadi Indonesia emas," papar dia.
Leonard menyebut prediksi itu seyogianya menjadi pertimbangan pemerintah terkait
ekonomi Indonesia. Ekonomi ekstraktif yang selama ini dilakukan perlu segera dialihkan menjadi ekonomi hijau.
"Selain itu ada potensi hilangnya satu juta lapangan pekerjaan di masyarakat paling miskin juga kaum tani dan nelayan pada 2030," ujar dia.
Leonard menjelaskan kondisi itu berpotensi terjadi lantaran fenomena cuaca ekstrem. Hal tersebut membuat petani dan nelayan kesulitan dalam bekerja.
"Kita punya persoalan serius di 2030 dan 2045 dengan produksi beras yang akan menurun signifikan kalau tidak di-
address (ingatkan)," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
