Lumajang: Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi. Letusan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer terjadi di atas puncak Gunung Semeru.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 20 April 2024, pukul 17.41 WIB, dengan tinggi kolom letusan abu teramati 1.500 meter atau 1,5 km di atas puncak (5.176 meter di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Sabtu, 20 April 2024.
Menurut dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
Sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi pada pukul 06.24 WIB, Sabtu, 20 April 2024. Namun, tinggi erupsi tidak teramati dan erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.
Berdasarkan data petugas, jumlah letusan Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu sebanyak 181 erupsi sejak Januari hingga 20 April 2024.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Lumajang:
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami
erupsi. Letusan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer terjadi di atas puncak Gunung Semeru.
"Terjadi
erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 20 April 2024, pukul 17.41 WIB, dengan tinggi kolom letusan abu teramati 1.500 meter atau 1,5 km di atas puncak (5.176 meter di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Sabtu, 20 April 2024.
Menurut dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
Sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi pada pukul 06.24 WIB, Sabtu, 20 April 2024. Namun, tinggi erupsi tidak teramati dan erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.
Berdasarkan data petugas, jumlah letusan Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu sebanyak 181 erupsi sejak Januari hingga 20 April 2024.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)