Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Syarat Tes Dicabut, Epidemiolog Tetap Minta Pergerakan Orang Dipantau

Medcom • 14 Maret 2022 13:45
Jakarta: Pemerintah menghapus syarat tes PCR dan antigen untuk perjalanan domestik, baik darat, laut, dan udara. Aturan ini berlaku bagi yang sudah mendapatkan vaksin covid-19 dosis lengkap atau booster.
 
Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan pencabutan syarat itu layak diuji coba. Tapi, pergerakan orang harus tetap dipantau ketat.
 
"Kita belum masuk ke endemi, sehingga risiko peningkatan kasus masih cukup besar. Agar tidak terjadi lonjakan dengan pelonggaran perjalanan dalam negeri ini, protokol kesehatan harus diterapkan secara konsisten," ujar Iwan melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Maret 2022.

Iwan mengatakan cakupan vaksinasi kedua di Indonesia sudah tinggi. Artinya, proporsi penduduk yang memiliki antibodi covid-19 sudah tinggi. Makanya, kebijakan penghapusan syarat perjalanan itu layak diuji coba, tetapi dengan pemantauan yang ketat.
 
Iwan menambahkan, penerapan protokol kesehatan harus tetap konsisten. Dia menuturkan masyarakat harus menyadari saat ini covid-19 masih dalam kondisi wabah di Indonesia.
 
Baca: Tes Covid-19 Dihapus, Pemkot Bandung Kaji Penerapan Ganjil Genap
 
Anggota Komisi IX DPR Elva Hartati melihat kebijakan penghapusan tes untuk perjalanan domestik masuk akal. Apalagi melihat ekonomi yang terpuruk selama dua tahun pandemi.
 
"Kebijakan ini bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Mendorong pergerakan ekonomi di masyarakat," kata anggota Komisi IX DPR Elva Hartati, melalui keterangan tertulis, Senin, 14 Maret 2022.
 
Menurut Elva, pemerintah telah melihat berbagai aspek sebelum mengeluarkan kebijakan penghapusan syarat perjalanan dengan PCR atau antigen. Salah satunya melihat sifat Omicron yang inkubasinya sangat pendek.
 
Paling penting, kata Elva, pemerintah terus melakukan testing, tracing, penegakan protokol kesehatan, serta percepatan vaksinasi covid-19, termasuk booster
 
"Pandemi belum berakhir dan kasus positif harian covid-19 masih sekitar 14 ribu dengan jumlah kematian di atas 200 orang setiap hari. Untuk itu kita tetap harus waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan