medcom.id, Jakarta: Demi meramaikan Blok G Pasar Tanah Abang, sejumlah fasilitas terus ditambah. Kini, fasilitas eskalator yang pernah dijanjikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, telah memasuki proses lelang untuk menentukan kontraktor mana yang berhak membangun eskalator dari lantai dasar hingga lantai 3 pasar tersebut.
"Pembangunan eskalator sudah berjalan, sudah pengambilan sampel tanah untuk tiang pancang sedalam 30 meter, sembari proses lelang yang juga sudah berjalan," ujar Kepala Pasar Tanah Abang Blok G, Warimin, saat dijumpai Media Indonesia, Kamis (20/2).
Eskalator tersebut akan dibangun di samping ATM Center yang berada di lantai dasar bangunan. Targetnya, tahun ini pembangunan itu rampung.
Tidak hanya penambahan akses berupa eskalator, tangga besi yang menyambungkan akses jalan belakang Blok G juga sedang dikerjakan, sembari pengerjaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan Blok F dan Blok G tetap dikebut.
"JPO Blok F masih dibangun. Sekarang, tangga besi belakang juga sedang dikerjakan, itu permintaan pedagang. Kalau tangga besi cepat kok selesainya, paling dua bulan ke depan sudah jadi," kata Warimin.
Sementara akses menuju Blok G terus ditambah, area food court yang rencananya akan mengisi lantai 1 bangunan tersebut juga sedang dibangun.
"Tahap pertama, pembongkaran dan renovasi sudah 90 persen, tahap kedua sedang dimulai pengerjaan fisiknya. Yang mau ngisi sudah ada, 103 pedagang lama yang tinggal ditata penempatannya. Ini meja 80 buah dan kursi 320 buah sumbangan CSR perusahaan juga sudah ditaruh di depan ruangan kantor kita," jelas Warimin sambil menunjuk tumpukan meja kursi coklat berlogo sejumlah bank yang ditaruh di lantai 4 Pasar Tanah Abang Blok G itu.
Faisal, 54, pedagang yang membuka kios kaos di lantai tiga menyatakan tetap akan membuka kios di Blok G demi hari tuanya.
"Jujur saja, ini dua minggu enggak ada yang beli sama sekali. Tapi niat saya memang berdagang, ibarat lagi nanem pohon, kalau mau buahnya ya kita pupuk dari sekarang. Ini lokasi di tengah kota lho, sewa di mana lagi yang murah begini, itung-itung investasi hari tua lah, buat warisan anak saya kalau mau nerusin dagang," kata pria yang tinggal di dekat Pasar Kambing Sabeni, Tanah Abang itu.
Ia pun menilai di saat sulit seperti ini (sepi-red), akan terlihat perbedaan mana yang benar-benar berjiwa pedagang dan mana yang hanya mengikuti arus dengan mencoba-coba berdagang.
"Sekarang kan keliatan mana yang benar-benar pedagang, mana yang cuma ikut-ikutan undian," tutup pria yang telah berdagang sejak tahun 1970-an ini. (Vera Triyani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di