Satgas: Tren Penurunan Kasus Covid Harus Dipertahankan
Siti Yona Hukmana • 28 Desember 2022 20:17
Jakarta: Jumlah kasus harian covid-19 di Indonesia disebut sudah menurun signifikan sejak empat pekan terakhir, yakni 10 ribu kasus per minggu atau rata-rata 1.400 kasus per hari. Tren penurunan kasus ini harus dipertahankan.
"Kondisi yang terkendali saat ini harus dipertahankan meskipun tantangan-tantangan masih terus ada di tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Desember 2022.
Wiku mengatakan angka kesembuhan juga meningkat. Persentase kesembuhan sudah mencapai 96 persen sepanjang 2022.
"Bahkan, di dua bulan terkahir bertahan di angka 97 persen," ujar Wiku.
Wiku menyebut penanganan pandemi di Indonesia hampir memasuki waktu 3 tahun sejak pertama kali ditemukan pada 3 Maret 2020. Dia meminta para stakeholder terkait bersama masyarakat bahu-membahu mempertahankan pengendalian covid-19 yang sudah berjalan dengan baik.
Wiku mengatakan ada ancaman yang perlu diwaspadai ke depannya. Yakni, mutasi virus yang membentuk varian baru, mobilitas, aktivitas masyarakat terus meningkat yang berpotensi terjadinya perpindahan virus dari satu wilayah ke wilayah lainnya, serta ancaman penyakit menular yang bisa muncul bersamaan dengan pandemi covid-19.
"Di tingkat global juga perlu diwaspadai dengan kondisi kasus berbeda-beda antar satu negara dan negara lainnya," ungkap Wiku.
Namun, dia yakin Indonesia bisa tetap tangguh menghadapi covid-19. Sebab, Indonesia memiliki modal yang telah dibangun selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
Beberapa modal tersebut adalah struktur lembaga pemerintah yang khusus menangani covid-19. Koordinasi pusat daerah yang sudah terbangun dengan baik, peraturan-peraturan yang siap untuk disesuaikan kembali sesuai dengan kondisi kasus, dan fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Seperti posko daerah, tempat isolasi terpusat, dan Rumah Sakit Darurat Covid-19.
"Seyogianya dapat terus kita pertahankan sebagai modalitas bangsa dalam menghadapi tantangan penanganan covid-19, maupun ancaman penyakit lainnya di masa yang akan datang," kata Wiku.
Jakarta: Jumlah kasus harian covid-19 di Indonesia disebut sudah menurun signifikan sejak empat pekan terakhir, yakni 10 ribu kasus per minggu atau rata-rata 1.400 kasus per hari. Tren penurunan kasus ini harus dipertahankan.
"Kondisi yang terkendali saat ini harus dipertahankan meskipun tantangan-tantangan masih terus ada di tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melalui keterangan tertulis, Rabu, 28 Desember 2022.
Wiku mengatakan angka kesembuhan juga meningkat. Persentase kesembuhan sudah mencapai 96 persen sepanjang 2022.
"Bahkan, di dua bulan terkahir bertahan di angka 97 persen," ujar Wiku.
Wiku menyebut penanganan pandemi di Indonesia hampir memasuki waktu 3 tahun sejak pertama kali ditemukan pada 3 Maret 2020. Dia meminta para stakeholder terkait bersama masyarakat bahu-membahu mempertahankan pengendalian covid-19 yang sudah berjalan dengan baik.
Wiku mengatakan ada ancaman yang perlu diwaspadai ke depannya. Yakni, mutasi virus yang membentuk varian baru, mobilitas, aktivitas masyarakat terus meningkat yang berpotensi terjadinya perpindahan virus dari satu wilayah ke wilayah lainnya, serta ancaman penyakit menular yang bisa muncul bersamaan dengan pandemi covid-19.
"Di tingkat global juga perlu diwaspadai dengan kondisi kasus berbeda-beda antar satu negara dan negara lainnya," ungkap Wiku.
Namun, dia yakin Indonesia bisa tetap tangguh menghadapi covid-19. Sebab, Indonesia memiliki modal yang telah dibangun selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
Beberapa modal tersebut adalah struktur lembaga pemerintah yang khusus menangani covid-19. Koordinasi pusat daerah yang sudah terbangun dengan baik, peraturan-peraturan yang siap untuk disesuaikan kembali sesuai dengan kondisi kasus, dan fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Seperti posko daerah, tempat isolasi terpusat, dan Rumah Sakit Darurat Covid-19.
"Seyogianya dapat terus kita pertahankan sebagai modalitas bangsa dalam menghadapi tantangan penanganan covid-19, maupun ancaman penyakit lainnya di masa yang akan datang," kata Wiku. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)