Jakarta: Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Tri Sasono menyebut pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sangat berantakan. TMII saat ini dikelola PT Taman Wisata Candi (TWC)
"Ternyata, setelah hampir 8 bulan justru jadi berantakan semua diberikan kepada TWC," kata Tri saat dihubungi wartawan, Rabu, 5 Oktober 2022.
Tri mengungkap semua pendapatan masuk TMII tidak lagi ditampung di rekening Bank BNI TMII. Tetapi, dialihkan ke rekening PT TWC, sehingga pengelolaan dana dan operasional TMII terganggu.
Di samping itu, Tri mengatakan Direktur TWC, Mardijono, sedang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Mardijono diduga melakukan pengambilalihan paksa atas kontrak yang berjalan dalam pengelolaan pintu masuk karcis TMII. Sebab, kontrak masih berjalan hingga 2024.
Manajemen TWC dilaporkan sesuai Laporan Polisi Nomor: LP/B/4943/X/YAN/2021/SPKT PMJ, tetanggal 6 Oktober 2021. Manajemen TWC diduga melanggar Pasal 363, Pasal 372, Pasal 406, dan Pasal 167 KUHP oleh pengelola pintu masuk TMII PT Puri Indah Mitra.
Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengambil alih pengelolaan TMII setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII pada 31 Maret 2021. Proses pengambilalihan TMII dimulai sejak 1 April 2021.
Yayasan Harapan Kita diberi waktu tiga bulan untuk menyerahkan pengelolaan aset negara ke tim transisi yang dibentuk Kemensetneg. Seperti diketahui, TMII dikelola Yayasan Harapan Kita berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 51 Tahun 1977 selama 44 tahun terakhir.
Selepas mengambil alih Taman Mini, Kemensetneg langsung bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk memanfaatkan objek wisata itu.
Pemerintah juga merenovasi TMII yang menghabiskan anggaran Rp1,1 triliun pada 23 Agustus 2022. Presiden Joko Widodo berharap renovasi ini dapat menjadikan TMII sebagai tujuan wisata masyarakat untuk melihat keberagaman seni dan budaya yang dimiliki Indonesia.
"Kita harapkan setelah direnovasi TMII menjadi tujuan wisata masyarakat dan juga turis mancanegara. Saya titip pesan juga tarifnya jangan mahal-mahal, rakyat harus bisa tetap menikmati TMII ini," kata Jokowi.
Jakarta: Sekjen Federasi Serikat Pekerja
BUMN Bersatu Tri Sasono menyebut pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (
TMII) sangat berantakan. TMII saat ini dikelola PT Taman
Wisata Candi (TWC)
"Ternyata, setelah hampir 8 bulan justru jadi berantakan semua diberikan kepada TWC," kata Tri saat dihubungi wartawan, Rabu, 5 Oktober 2022.
Tri mengungkap semua pendapatan masuk TMII tidak lagi ditampung di rekening Bank BNI TMII. Tetapi, dialihkan ke rekening PT TWC, sehingga pengelolaan dana dan operasional TMII terganggu.
Di samping itu, Tri mengatakan Direktur TWC, Mardijono, sedang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Mardijono diduga melakukan pengambilalihan paksa atas kontrak yang berjalan dalam pengelolaan pintu masuk karcis TMII. Sebab, kontrak masih berjalan hingga 2024.
Manajemen TWC dilaporkan sesuai Laporan Polisi Nomor: LP/B/4943/X/YAN/2021/SPKT PMJ, tetanggal 6 Oktober 2021. Manajemen TWC diduga melanggar Pasal 363, Pasal 372, Pasal 406, dan Pasal 167 KUHP oleh pengelola pintu masuk TMII PT Puri Indah Mitra.
Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengambil alih pengelolaan TMII setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII pada 31 Maret 2021. Proses pengambilalihan TMII dimulai sejak 1 April 2021.
Yayasan Harapan Kita diberi waktu tiga bulan untuk menyerahkan pengelolaan aset negara ke tim transisi yang dibentuk Kemensetneg. Seperti diketahui, TMII dikelola Yayasan Harapan Kita berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 51 Tahun 1977 selama 44 tahun terakhir.
Selepas mengambil alih Taman Mini, Kemensetneg langsung bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk memanfaatkan objek wisata itu.
Pemerintah juga merenovasi TMII yang menghabiskan anggaran Rp1,1 triliun pada 23 Agustus 2022. Presiden Joko Widodo berharap renovasi ini dapat menjadikan TMII sebagai tujuan wisata masyarakat untuk melihat keberagaman seni dan budaya yang dimiliki Indonesia.
"Kita harapkan setelah direnovasi TMII menjadi tujuan wisata masyarakat dan juga turis mancanegara. Saya titip pesan juga tarifnya jangan mahal-mahal, rakyat harus bisa tetap menikmati TMII ini," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)