Makkah: Mayoritas jemaah haji asal Indonesia mengalami kelelahan setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau jemaah menjaga kesehatan.
“Kita semua lelah setelah menjalani puncak ibadah haji. Sebab, haji memang ibadah fisik. Untuk itu, pascaarmuzna, saya harap jemaah fokus menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri,” pesan Menag di Jeddah, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menurut Menag, sebagian jemaah ada yang baru akan melaksanakan tawaf ifadah setelah mabit di Mina. Menag mengingatkan waktu pelaksanaan tawaf masih cukup panjang, kecuali bagi jemaah gelombang awal yang segera kembali ke Tanah Air.
“Untuk jemaah yang masih lama di Makkah, diimbau untuk memulihkan kesehatan dan kondisi fisiknya terlebih dahulu dan tidak memaksakan untuk bergegas melakukan tawaf ifadah,” pesan Menag.
Yauqt berharap jemaah haji gelombang pertama dapat mengatur aktivitasnya menunggu jadwal kepulangan, baik kegiatan yang sifatnya ibadah, belanja oleh-oleh, atau lainnya. Demikian juga bagi jemaah gelombang kedua yang masih harus menuju Madinah untuk menjalani Arbain (salat wajib empat puluh waktu di Masjid Nabawi).
"Perjalanan masih cukup panjang dan itu membutuhkan kondisi fisik yang prima,” pesannya.
“Cuaca di Arab Saudi juga sangat panas. Jangan tunggu haus untuk minum,” kata Yaqut.
Di sisi lain, Menag mengatakan angka kematian dalam satu pekan terakhir cukup meningkat. Dalam tiga hari belakangan, jumlah jemaah wafat mencapai sembilan orang, total ada 54 jemaah yang wafat.
Meski begitu, Menag menyebut, angka kematian tahun ini jauh lebih kecil ketimbang penyelenggaraan haji pada lima tahun sebelumnya. Dari total 100.051 jemaah haji, ada 54 jemaah yang wafat.
Dibandingkan dengan ibadah haji sebelumnya, jumlah tersebut relatif kecil. Misalnya, pada Haji 2015 dengan 463 jemaah wafat. Pada 2016, ada 224 jemaah wafat. Tiga tahun berikutnya, angka kematian hingga hari ke-43 pada angka 390 (2017), 206 (2018), dan 241 (2019).
Makkah: Mayoritas jemaah haji asal Indonesia mengalami kelelahan setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menteri Agama
Yaqut Cholil Qoumas mengimbau jemaah menjaga kesehatan.
“Kita semua lelah setelah menjalani puncak ibadah haji. Sebab, haji memang ibadah fisik. Untuk itu, pascaarmuzna, saya harap jemaah fokus menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri,” pesan
Menag di Jeddah, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menurut Menag, sebagian jemaah ada yang baru akan melaksanakan
tawaf ifadah setelah
mabit di Mina. Menag mengingatkan waktu pelaksanaan tawaf masih cukup panjang, kecuali bagi jemaah gelombang awal yang segera kembali ke Tanah Air.
“Untuk jemaah yang masih lama di Makkah, diimbau untuk memulihkan kesehatan dan kondisi fisiknya terlebih dahulu dan tidak memaksakan untuk bergegas melakukan
tawaf ifadah,” pesan Menag.
Yauqt berharap jemaah
haji gelombang pertama dapat mengatur aktivitasnya menunggu jadwal kepulangan, baik kegiatan yang sifatnya ibadah, belanja oleh-oleh, atau lainnya. Demikian juga bagi jemaah gelombang kedua yang masih harus menuju Madinah untuk menjalani
Arbain (salat wajib empat puluh waktu di Masjid Nabawi).
"Perjalanan masih cukup panjang dan itu membutuhkan kondisi fisik yang prima,” pesannya.
“Cuaca di Arab Saudi juga sangat panas. Jangan tunggu haus untuk minum,” kata Yaqut.
Di sisi lain, Menag mengatakan angka kematian dalam satu pekan terakhir cukup meningkat. Dalam tiga hari belakangan, jumlah jemaah wafat mencapai sembilan orang, total ada 54 jemaah yang wafat.
Meski begitu, Menag menyebut, angka kematian tahun ini jauh lebih kecil ketimbang penyelenggaraan haji pada lima tahun sebelumnya. Dari total 100.051 jemaah haji, ada 54 jemaah yang wafat.
Dibandingkan dengan ibadah haji sebelumnya, jumlah tersebut relatif kecil. Misalnya, pada Haji 2015 dengan 463 jemaah wafat. Pada 2016, ada 224 jemaah wafat. Tiga tahun berikutnya, angka kematian hingga hari ke-43 pada angka 390 (2017), 206 (2018), dan 241 (2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)