Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) MPR RI Mustafa Kemal menjelaskan, ada beberapa faktor mengapa Sumpah Pemuda menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Pertama karena peristiwa Sumpah Pemuda itu sendiri. Pada waktu itu suasana sangat bergelora dan pemuda ingin menunjukkan ekspresinya.
"Sebuah ekspresi yang asli. Mereka bisa menggunakan istilah Indonesia sebagai sebuah ekspresi untuk mencapai masa depan,” ujar Mustafa dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 30 Oktober 2017.
Kedua, Sumpah Pemuda sebagai sebuah peristiwa ketatanegaraan. Para pemuda melakukan klaim teritorial, yaitu bertanah air satu, Tanah Air Indonesia. Para pemuda telah mengklaim teritorial Indonesia meskipun belum memiliki batas-batas wilayahnya.
"Pemuda dari berbagai daerah, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Celebes, juga bersepakat menyatakan identitas bersama sebagai bangsa Indonesia," katanya.
Ketiga, lanjut Mustafa, Sumpah Pemuda sebagai ikrar kebudayaan. Ini ditunjukkan pada ikrar ketiga yaitu berbahasa satu, bahasa Indonesia. Para pemuda secara sukarela sepakat mencari bahasa yang mempersatukan, yaitu bahasa Indonesia. Menurutnya, Ini adalah puncak budaya Indonesia.
“Sumpah Pemuda adalah peristiwa yang lengkap. Konsensus para pemuda merupakan pencapaian yang hanya bisa ditandingi dengan peristiwa Proklamasi, mosi integral, reformasi. Tapi yang paling fenomenal adalah Sumpah Pemuda,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id