Medan: Pemerintah menargetkan untuk memenuhi akses sanitasi dan air bersih hingga 100 persen di seluruh daerah. Pembangunan instalasi sanitasi dan air bersih itu ditargetkan rampung sebelum 2019.
"Targetnya dalam waktu secepatnya, paling tidak sebelum 2019, 100 persen sanitasi di seluruh Indonesia sudah terakomodir," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani seperti dikutip dari Antara, Jumat, 26 Januari 2018.
Puan menjelaskan, penyediaan akses sanitasi dan air bersih dalam skala besar akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan pembangunan IPLT dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Skala Ibukota Kecamatan.
Kemudian, pembangunan ditindaklanjuti dengan layanan sambungan air minum ke rumah-rumah dan layanan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal. Sedangkan untuk pembangunan akses sanitasi dan air bersih di desa-desa dilakukan melalui program padat karya dengan menggunakan anggaran dana desa.
"Ke depan difokuskan dana desa yang hampir Rp60 triliun itu adalah untuk program padat karya untuk membangun akses air bersih di pedesaan secara gotong royong berbasis masyarakat," kata Puan.
Akses sanitasi di Indonesia baru mencapai 76,37 persen pada 2017. Sedangkan ketersediaan akses air minum mencapai 72,04 persen untuk seluruh Indonesia. Pada 2017, pemerintah telah merealisasikan 115 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan kapasitas 17.000 liter per detik dan layanan lumpur tinja terjadwal di 18 kabupaten-kota.
Sementara pada 2018, pemerintah menargetkan untuk membangun 28 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan 3.435 liter per detik dan layanam lumpur tinja terjadwal di 10 kabupaten-kota. Sedangkan di 2019, pemerintah menargetkan untuk membangun 40 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan 4.106 liter per detik, dan layanam lumpur tinja terjadwal di 13 kabupaten-kota.
Medan: Pemerintah menargetkan untuk memenuhi akses sanitasi dan air bersih hingga 100 persen di seluruh daerah. Pembangunan instalasi sanitasi dan air bersih itu ditargetkan rampung sebelum 2019.
"Targetnya dalam waktu secepatnya, paling tidak sebelum 2019, 100 persen sanitasi di seluruh Indonesia sudah terakomodir," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani seperti dikutip dari Antara, Jumat, 26 Januari 2018.
Puan menjelaskan, penyediaan akses sanitasi dan air bersih dalam skala besar akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan pembangunan IPLT dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Skala Ibukota Kecamatan.
Kemudian, pembangunan ditindaklanjuti dengan layanan sambungan air minum ke rumah-rumah dan layanan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal. Sedangkan untuk pembangunan akses sanitasi dan air bersih di desa-desa dilakukan melalui program padat karya dengan menggunakan anggaran dana desa.
"Ke depan difokuskan dana desa yang hampir Rp60 triliun itu adalah untuk program padat karya untuk membangun akses air bersih di pedesaan secara gotong royong berbasis masyarakat," kata Puan.
Akses sanitasi di Indonesia baru mencapai 76,37 persen pada 2017. Sedangkan ketersediaan akses air minum mencapai 72,04 persen untuk seluruh Indonesia. Pada 2017, pemerintah telah merealisasikan 115 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan kapasitas 17.000 liter per detik dan layanan lumpur tinja terjadwal di 18 kabupaten-kota.
Sementara pada 2018, pemerintah menargetkan untuk membangun 28 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan 3.435 liter per detik dan layanam lumpur tinja terjadwal di 10 kabupaten-kota. Sedangkan di 2019, pemerintah menargetkan untuk membangun 40 unit IPLT, sistem penyediaan air minum dengan 4.106 liter per detik, dan layanam lumpur tinja terjadwal di 13 kabupaten-kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)