medcom.id, Jakarta: Bullying belakangan kembali diperbincangkan. Dalam sebulan, setidaknya dua kasus bullying mencuat di Jakarta.
Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo menegaskan orang tua perlu memerhatikan pola pengasuhan anak agar tak menjadi pelaku bullying. Anak harus dididik dengan kasih sayang dan etika moral yang baik. Rubianto menjelaskan, anak yang ditanamkan nilai agama dan akhlak mulia tak akan gampang terpengaruh lingkungan.
"Orang tua juga harus menjadi panutan bagi anaknya. Jangan sampai ketika berantem dengan pasangan itu di depan anak, karena anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya," beber Rubianto seperti dilansir Antara, Minggu 23 Juli 2017.
Rubianto mengatakan, anak-anak yang mendapat pola asuh benar memiliki daya tahan dan daya tolak terhadap kekerasan. Mereka juga tak mudah emosional.
Tak hanya pola asuh, lingkungan juga memengaruhi perilaku anak di kemudian hari. Lingkungan anak tak boleh luput dari perhatian orang tua.
Salah satu kasus bullying dilakukan salah satu siswa SMPN 273 Jakarta Pusat. Kasus itu terjadi di luar sekolah dan viral melalui video yang diunggah ke media sosial. Kasus itu juga melibatkan 8 orang yang merupakan siswa SMP dan SD.
dalam video terlihat siswi dan siswa menjambak rambut siswi lainnya. Siswi itu menjadi bulan-bulanan hingga tersungkur.
Rubianto menegaskan, tindakan semacam itu tak dibenarkan dan melanggar hak perlindungan anak. "Namun saya melihat baik pelaku dan korban sama-sama menjadi korban. Korban tidak mendapat pendidikan dan pola asuh yang benar."
Ia meminta anak-anak tersebut dibina. Mereka masih memiliki masa depan panjang.
Selain itu, bullying juga terjadi di Kampus Gunadarma. Seorang mahasiswa menjadi bulan-bulanan rekannya. Kasus itu juga viral melalui video yang tersebar di media sosial.
medcom.id, Jakarta: Bullying belakangan kembali diperbincangkan. Dalam sebulan, setidaknya dua kasus
bullying mencuat di Jakarta.
Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo menegaskan orang tua perlu memerhatikan pola pengasuhan anak agar tak menjadi pelaku
bullying. Anak harus dididik dengan kasih sayang dan etika moral yang baik. Rubianto menjelaskan, anak yang ditanamkan nilai agama dan akhlak mulia tak akan gampang terpengaruh lingkungan.
"Orang tua juga harus menjadi panutan bagi anaknya. Jangan sampai ketika berantem dengan pasangan itu di depan anak, karena anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya," beber Rubianto seperti dilansir
Antara, Minggu 23 Juli 2017.
Rubianto mengatakan, anak-anak yang mendapat pola asuh benar memiliki daya tahan dan daya tolak terhadap kekerasan. Mereka juga tak mudah emosional.
Tak hanya pola asuh, lingkungan juga memengaruhi perilaku anak di kemudian hari. Lingkungan anak tak boleh luput dari perhatian orang tua.
Salah satu kasus
bullying dilakukan salah satu siswa SMPN 273 Jakarta Pusat. Kasus itu terjadi di luar sekolah dan viral melalui video yang diunggah ke media sosial. Kasus itu juga melibatkan 8 orang yang merupakan siswa SMP dan SD.
dalam video terlihat siswi dan siswa menjambak rambut siswi lainnya. Siswi itu menjadi bulan-bulanan hingga tersungkur.
Rubianto menegaskan, tindakan semacam itu tak dibenarkan dan melanggar hak perlindungan anak. "Namun saya melihat baik pelaku dan korban sama-sama menjadi korban. Korban tidak mendapat pendidikan dan pola asuh yang benar."
Ia meminta anak-anak tersebut dibina. Mereka masih memiliki masa depan panjang.
Selain itu,
bullying juga terjadi di Kampus Gunadarma. Seorang mahasiswa menjadi bulan-bulanan rekannya. Kasus itu juga viral melalui video yang tersebar di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)