Jakarta: Hari ini, Senin tanggal 11 September 2023 diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Pertanyaannya, kenapa diperingati setiap 11 September?
Merangkum dari beberapa sumber, tanggal tersebut merupakan hari diresmikan Radio Republik Indonesia (RRI) tepatnya pada 11 September 1945. Maka dari itu, tanggal 11 September juga sering disebut sebagai Hari RRI.
RRI didirikan sebulan setelah siaran radio Hoso Kyoku milik Jepang dihentikan tanggal 19 Agustus 1945. Saat itu, masyarakat menjadi buta akan informasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah Indonesia merdeka.
Menjawab situasi tersebut, orang-orang yang pernah aktif di radio pada masa penjajahan Jepang berinisiatif untuk mengusulkan kepada pemerintah di Jakarta agar membuat stasiun radio nasional.
Lobi delegasi radio kepada pemerintah
Mengutip laman Kemdikbud, pada pukul 17.00 WIB, 11 September 1945 , delegasi radio berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon dan diterima sekretaris negara. Delegasi radio yang saat itu mengikuti pertemuan adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto dan Maladi.
Delegasi radio menyarankan agar pemerintah bisa menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso Kyoku milik Jepang. Namun, sekretaris negara dan para menteri keberatan karena alat-alat tersebut sudah terdaftar sebagai barang inventaris sekutu.
Akhirnya, delegasi radio melalui Abdulrachman Saleh memutuskan untuk membentuk Persatuan Radio Republik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari 8 stasiun di Jawa, dan mengusulkan nama RRI sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Usulan tersebut diterima dan disepakati oleh pemerintah hingga akhirnya RRI mengudara.
Jakarta: Hari ini, Senin tanggal 11 September 2023 diperingati sebagai
Hari Radio Nasional. Pertanyaannya, kenapa diperingati setiap 11 September?
Merangkum dari beberapa sumber, tanggal tersebut merupakan hari diresmikan Radio Republik Indonesia (
RRI) tepatnya pada 11 September 1945. Maka dari itu, tanggal 11 September juga sering disebut sebagai Hari RRI.
RRI didirikan sebulan setelah siaran radio Hoso Kyoku milik Jepang dihentikan tanggal 19 Agustus 1945. Saat itu, masyarakat menjadi buta akan informasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah Indonesia merdeka.
Menjawab situasi tersebut, orang-orang yang pernah aktif di radio pada masa penjajahan Jepang berinisiatif untuk mengusulkan kepada pemerintah di Jakarta agar membuat stasiun radio nasional.
Lobi delegasi radio kepada pemerintah
Mengutip laman
Kemdikbud, pada pukul 17.00 WIB, 11 September 1945 , delegasi radio berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon dan diterima sekretaris negara. Delegasi radio yang saat itu mengikuti pertemuan adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto dan Maladi.
Delegasi radio menyarankan agar pemerintah bisa menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso Kyoku milik Jepang. Namun, sekretaris negara dan para menteri keberatan karena alat-alat tersebut sudah terdaftar sebagai barang inventaris sekutu.
Akhirnya, delegasi radio melalui Abdulrachman Saleh memutuskan untuk membentuk Persatuan Radio Republik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari 8 stasiun di Jawa, dan mengusulkan nama RRI sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Usulan tersebut diterima dan disepakati oleh pemerintah hingga akhirnya RRI mengudara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)