Menag Yaqut. Foto: MCH 2023
Menag Yaqut. Foto: MCH 2023

Haji 2024, Kuota Pendamping Tetap Dihapus

Windy Diah Indriantari • 07 Juli 2023 10:03
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan akan mempertahankan kebijakan menihilkan kuota pendamping jemaah lanjut usia (lansia) atau yang berkebutuhan khusus pada Haji 2024. Hal itu demi penyelenggaraan haji berkeadilan.
 
"Insyaallah masih sama," tegas Yaqut saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 7 Juli 2023.
 
Yaqut mengaku banyak pihak meminta kebijakan tersebut dievaluasi kembali. Kuota pendamping diminta disediakan kembali.

Namun, Yaqut tetap pada pendiriannya menghapus kuota pendamping tersebut. Apalagi, pemerintah telah menyiagakan petugas melayani jemaah haji lansia ketika dibutuhkan.
 
Eks Wakil Ketua Komisi II itu mengakui implementasi penghapusan pendamping lansia tak mudah. Salah satu kendalanya yaitu keterbatasan petugas.
 
Baca juga: 6.820 Jemaah dari 16 Kloter Haji Diterbangkan ke Tanah Air

Dia menyampaikan keterbatasan tersebut memuat setiap petugas tak bisa mendampingi jemaah. Terutama saat di kamar.
 
Namun, keputusan tersebut harus tetap diambil. Dia tak ingin keberadaan pendamping berpengaruh pada antrean calon jemaah haji (calhaj).
 
"Kalau pendamping kita masukkan pasti jemaah yang akan berangkat dia harus geser karena diambil kuotanya (diambil) oleh pendamping ini. Kita tidak ingin itu terjadi. Kita inginnya jemaah ini bisa berangkat beribadah dengan cara yang berkeadilan. Adil dalam terjemahan kami ya seperti itu," ungkap dia.
 
Permasalahan keterbatasan petugas pendamping ini sudah dibahas Yaqut bersama Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah dalam forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) beberapa waktu lalu. Dia menyampaikan persoalan tidak idealnya rasio petugas terhadap jumlah jemaah yang saat ini sebanyak satu banding 50.
 
Yaqut lantas mengusulkan pemberian kuota petugas berdasarkan kebutuhan tiap rangkaian ibadah haji. Ia mencontohkan, kebutuhan ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) yang paling tinggi dan perlu direspons dengan penyediaan petugas yang memadai.
 
"Nanti ke depan kita akan ikhtiarkan bicarakan dengan pemerintah Saudi bagaimana petugas di Armina ya dia hanya bertugas di saat itu saja, setelah Armina dia bisa kembali ke Tanah Air," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan