Presiden Jokowi bersama Iriana Jokowi tiba di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara pada pukul 08.35 WIB. Keduanya disambut oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Pada sidang tersebut Jokowi tampak mengenakan baju adat dari daerah Tanimbar, Maluku, lengkap dengan ornamen khas adat Tanimbar. Jokowi juga mengenakan penutup kepala berwarna hitam yang dilengkapi dengan bulu burung berwarna kuning keputihan.
Dirangkum dari sejumlah sumber, Yuk mengenal lebih jauh baju adat Tanimbar yang dikenakan Jokowi!
| Baca juga: Hadiri Sidang Tahunan MPR 2023, Presiden Kenakan Busana Tanimbar Maluku |
Makna dan Filosofi Pakaian Adat Tanimbar
Sebelum membedah filosofi baju adat ini, perlu diketahui bahwa Tanimbar adalah suku yang mendiami Pulau Yamdena, Selaru dan pulau-pulau kecil di lingkungan Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.Sementara itu, Pakaian adat Tanimbar yang dikenakan Jokowi merupakan pakaian adat untuk bangsawan atau masyarakat kelas atas. Pakaian adat ini terdiri atas busana untuk laki-laki dan perempuan.
Untuk laki-laki, baju adat ini terdiri dari kemeja dan kain tenun, kain selempang (skwai), penutup kepala (suar bebeb ulu dan so malai) yang dihiasi bulu-bulu cendrawasih. Adapun makna filosofi dari pakaian adat ini, yaitu:
1. Selempang atau skwai
Selempang atau skwai adalah dua lembar tenun ikat yang disilangkan di dada. Tenun ikat ini dibuat dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Tenun ikat yang dikenakan Jokowi berwarna dasar hitam dengan corak putih dan merah.Selempang ini menunjukkan sebuah tanggung jawab dari pemimpin kepada rakyatnya. Makna filosofisnya adalah seorang ayah yang menggendong putranya atau pemimpin yang siap melayani masyarakatnya.
| Baca juga: Jokowi Akui Jalan Tol tidak Bisa Dimakan Masuk Perut |
2. Penutup Kepala (Suar Bebeb Ulu dan So Malai)
Dalam budaya Tanimbar, Suar Bebeb Ulu dilengkapi dengan hiasan bulu-bulu burung cendrawasih yang dikeringkan atau disebut juga somalea. Bulu burung cendrawasih itu melambangkan kebesaran seorang raja.Penutup kepala ini juga merupakan simbol perlindungan yang harus diberikan oleh masyarakat kepada sang pemimpin.
3. Wangpar dan Umban
Selain dua aksesori tersebut, Jokowi juga melengkapi pakaian adatnya dengan kalung emas yang disebut Wangpar. Serta, Umban atau kain tenun hitam panjang beraksen merah yang diikat di bagian pinggang.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News