Jakarta: Baru-baru ini ramai di media sosial, pegawai Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan bernama Widy Heriyanto yang disebut kasar saat merespons keluhan masyarakat melalui akun twitter pribadinya @wadawidy.
Kronologi bermula saat seorang warganet pemilik akun @kerissakti bernama Kris Antoni yang merupakan seorang developer game Indonesia menyampaikan keluhannya di Twitter pada 22 Maret 2023 terkait hadiah piala yang dibawanya ke Jakarta tetapi ternyata dikenakan tarif dari Bea Cukai sebesar Rp 1 juta.
Alih-alih membalas dengan profesional, akun @wadawidy yang merupakan pegawai bea cukai itu justru merespons dengan kata tak pantas dan menghina.
“Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game
Melihat pernyataan itu, warganet pun menyerang. Sebelum akunnya digembok, Widy Heriyanto sempat beradu argumen panas dengan Kris Antoni. Bukannya mereda, pegawai bea cukai bernama lengkap Widy Heriyanto justru menyebut warganet yang membela sebagai babu.
Tangkapan layar cuitan ditjen bea cukai yang sebut warganet babu, foto: twitter
Viral perdebatan antara ASN Bea Cukai Widy Heriyanto dan sang developer game Kris Antoni semakin ramai setelah akun @Arie_Kriting milik komedian Arie Kriting ikut merespon.
Arie Kriting juga ikut menyinggung soal upaya perbaikan citra Kementerian Keuangan yang dirusak oleh PNS Bea Cukai yang dinilai arogan dalam bermedia sosial. Ia juga meminta Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Praatowo memberikan klarifikasi terkait perilaku negatif salah satu ASN Ditjen Bea Cukai.
"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," tulis Arie Kriting.
Terkait kasus tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo akhirnya meminta pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk lebih menahan diri dan bersikap bijak.
"Siap Bang @Arie_Kriting. Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Yustinus Prastowo, Kamis, 23 Maret 2023.
Setelah cuitan tersebut ramai dan dikecam oleh banyak warganet, akhirnya pegawai Bea Cukai, Widy Heriyanto tersebut meminta maaf.
“Permohonan maaf terbuka saya untuk Keris & Team, dan seluruh masyarakat yang tersinggung dengan cuitan saya. To Kris & team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak.
Saya juga meminta maaf kepada institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya agar lebih bijak ke depannya".
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Baru-baru ini ramai di media sosial, pegawai
Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan bernama Widy Heriyanto yang disebut kasar saat merespons keluhan masyarakat melalui akun twitter pribadinya @wadawidy.
Kronologi bermula saat seorang warganet pemilik akun @kerissakti bernama Kris Antoni yang merupakan seorang developer game Indonesia menyampaikan keluhannya di Twitter pada 22 Maret 2023 terkait hadiah piala yang dibawanya ke Jakarta tetapi ternyata dikenakan tarif dari Bea Cukai sebesar Rp 1 juta.
Alih-alih membalas dengan profesional, akun @wadawidy yang merupakan pegawai bea cukai itu justru merespons dengan kata tak pantas dan menghina.
“Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game
Melihat pernyataan itu, warganet pun menyerang. Sebelum akunnya digembok, Widy Heriyanto sempat beradu argumen panas dengan Kris Antoni. Bukannya mereda, pegawai bea cukai bernama lengkap Widy Heriyanto justru menyebut warganet yang membela sebagai babu.
Tangkapan layar cuitan ditjen bea cukai yang sebut warganet babu, foto: twitter
Viral perdebatan antara ASN Bea Cukai Widy Heriyanto dan sang developer game Kris Antoni semakin ramai setelah akun @Arie_Kriting milik komedian Arie Kriting ikut merespon.
Arie Kriting juga ikut menyinggung soal upaya perbaikan citra Kementerian Keuangan yang dirusak oleh PNS Bea Cukai yang dinilai arogan dalam bermedia sosial. Ia juga meminta Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Praatowo memberikan klarifikasi terkait perilaku negatif salah satu ASN Ditjen Bea Cukai.
"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," tulis Arie Kriting.
Terkait kasus tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo akhirnya meminta pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk lebih menahan diri dan bersikap bijak.
"Siap Bang @Arie_Kriting.
Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Yustinus Prastowo, Kamis, 23 Maret 2023.
Setelah cuitan tersebut ramai dan dikecam oleh banyak warganet, akhirnya pegawai Bea Cukai, Widy Heriyanto tersebut meminta maaf.
“Permohonan maaf terbuka saya untuk Keris & Team, dan seluruh masyarakat yang tersinggung dengan cuitan saya. To Kris & team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak.
Saya juga meminta maaf kepada institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya agar lebih bijak ke depannya".
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)