Jakarta: Pemerintah resmi memberikan vaksin booster dosis kedua untuk masyarakat lanjut usia (lansia) sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022. Booster kedua merupakan vaksin suntikan keempat. Lalu, kenapa ini penting bagi lansia?
Pemerintah ingin memastikan lansia benar-benar terlindungi dari dampak parah akibat covid-19. Data statistik menunjukkan lansia merupakan kelompok rentan dengan tingkat keparahan bahkan kematian akibat covid-19 sangat tinggi.
"Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M Syahril melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 November 2022.
Untuk mendapatkan booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama. Jarak vaksin booster pertama dan kedua paling cepat enam bulan.
Syahril mengimbau masyarakat agar segera mengikuti vaksin lengkap. Sebab, di beberapa daerah cakupan vaksinasi primer dan booster masih di bawah 70 persen dari total populasi yang ditarget mendapatkan vaksin.
Pemerintah menegaskan covid-19 terbukti masih ada. Saat ini, masyarakat banyak terinfeksi varian XBB yang menyebabkan kasus harian covid-19 di Indonesia melonjak.
Baca: 46,3 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Tuntas Divaksin Booster
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi varian XBB. Salah satunya belum menerima vaksin dosis lengkap.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan orang yang belum pernah vaksin covid-19 sama sekali memiliki risiko meninggal di gelombang penyebaran covid-19 kali ini.
Kewaspadaan semakin perlu ditingkatkan saat menghadapi libur akhir tahun. Berkaca pada kejadian sebelumnya, kasus covid-19 cenderung naik usai libur panjang.
Jakarta: Pemerintah resmi memberikan
vaksin booster dosis kedua untuk masyarakat lanjut usia (lansia) sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022.
Booster kedua merupakan vaksin suntikan keempat. Lalu, kenapa ini penting bagi lansia?
Pemerintah ingin memastikan lansia benar-benar terlindungi dari dampak parah akibat covid-19. Data statistik menunjukkan lansia merupakan kelompok rentan dengan tingkat keparahan bahkan kematian akibat covid-19 sangat tinggi.
"Percepatan vaksinasi baik primer maupun
booster perlu dilakukan mengingat pasien covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M Syahril melalui keterangan tertulis, Selasa, 29 November 2022.
Untuk mendapatkan
booster dosis kedua, lansia harus terlebih dulu mengikuti vaksin primer dosis pertama dan kedua serta booster pertama. Jarak vaksin booster pertama dan kedua paling cepat enam bulan.
Syahril mengimbau masyarakat agar segera mengikuti vaksin lengkap. Sebab, di beberapa daerah cakupan vaksinasi primer dan
booster masih di bawah 70 persen dari total populasi yang ditarget mendapatkan vaksin.
Pemerintah menegaskan covid-19 terbukti masih ada. Saat ini, masyarakat banyak terinfeksi varian XBB yang menyebabkan kasus harian covid-19 di Indonesia melonjak.
Baca:
46,3 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Tuntas Divaksin Booster
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi varian XBB. Salah satunya belum menerima vaksin dosis lengkap.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan orang yang belum pernah vaksin covid-19 sama sekali memiliki risiko meninggal di gelombang penyebaran covid-19 kali ini.
Kewaspadaan semakin perlu ditingkatkan saat menghadapi libur akhir tahun. Berkaca pada kejadian sebelumnya, kasus covid-19 cenderung naik usai libur panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)