Jakarta: Perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan seketika berubah menjadi tragedi. Sebanyak 154 orang tewas akibat keos saat kerumunan. Ribuan orang berdesak-desakan lalu terjauh dan terinjak-injak.
Acara dengan jumlah massa yang besar memang berpotensi terjadinya chaos yang mengancam keselamatan diri.
Sebagai bahan pembelajaran untuk masyarakat, Ridwan Kamil membagikan video tutorial menyelamatkan diri saat rusuh di kerumunan yang berjudul How To Survive A Crushing Crowd.
"Ini ilmu dari Paul Wertheimer, crowd safety expert dari Los Angeles melalui GMA," tulis Ridwan Kamil.
Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, ada beberapa panduan utama agar kita bisa selamat saat kerusuhan di kerumunan.
Panduan ini bisa diterapkan saat chaos di acara perayaan, konser, ataupun saat rusuh suporter pertandingan sepakbola.
1. Pilih tempat aman untuk berlindung dan pikirkan cara keluar
Saat terjebak keos di kerumunan massa, usahakan jangan panik dan tetap berpikir tenang untuk mencari jalan keluar.
Anda bisa mencari perlindungan dengan berdiri dekat tiang, atau berlindung di balik benda-benda besar yang kuat seperti di belakang mobil, di balik tembok, atau tong sampah besar.
2. Teknik berdiri kokoh agar tidak mudah jatuh
Jika sudah terlanjur terjebak di tengah massa dan tak ada tempat berlindung, fokuskan tenaga dan kekuatan Anda agar bisa tetap berdiri kokoh.
Lakukan posisi kuda agar kaki lebih kuat dan badang lebih seimbang sehingga tidak mudah jatuh.
Kemudian kedua pergelangan tangan ditempelkan ke dada untuk melindungi organ vital seperti paru-paru dan jantung dari tubrukan-tubrukan yang mungkin terjadi.
3. Posisi badan saat terjatuh
Terjatuh saat kerusuhan massa sangat berbahaya. Hal ini bahkan menjadi penyebab banyaknya korban jiwa karena sesak dan terinjak-injak.
Jika Anda sudah terjatuh ke tanah, maka teknik paling tepat agar selamat adalah dengan memiringkan posisi badan mirip memeluk bantal guling.
Kedua kaki ditekuk dan lutut mendekat ke dada, lalu kedua tangan menutupi bagian kepala.
Posisi ini meminimalisir risiko paru-paru terinjak-injak yang membuat sesak serta menghindari cedera kepala.
Jakarta: Perayaan Halloween di
Itaewon, Korea Selatan seketika berubah menjadi tragedi. Sebanyak 154 orang tewas akibat keos saat
kerumunan. Ribuan orang berdesak-desakan lalu terjauh dan terinjak-injak.
Acara dengan jumlah massa yang besar memang berpotensi terjadinya
chaos yang mengancam keselamatan diri.
Sebagai bahan pembelajaran untuk masyarakat, Ridwan Kamil membagikan video tutorial menyelamatkan diri saat rusuh di kerumunan yang berjudul
How To Survive A Crushing Crowd.
"Ini ilmu dari Paul Wertheimer,
crowd safety expert dari Los Angeles melalui GMA," tulis Ridwan Kamil.
Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, ada beberapa panduan utama agar kita bisa selamat saat kerusuhan di kerumunan.
Panduan ini bisa diterapkan saat chaos di acara perayaan, konser, ataupun saat rusuh suporter pertandingan sepakbola.
1. Pilih tempat aman untuk berlindung dan pikirkan cara keluar
Saat terjebak keos di kerumunan massa, usahakan jangan panik dan tetap berpikir tenang untuk mencari jalan keluar.
Anda bisa mencari perlindungan dengan berdiri dekat tiang, atau berlindung di balik benda-benda besar yang kuat seperti di belakang mobil, di balik tembok, atau tong sampah besar.
2. Teknik berdiri kokoh agar tidak mudah jatuh
Jika sudah terlanjur terjebak di tengah massa dan tak ada tempat berlindung, fokuskan tenaga dan kekuatan Anda agar bisa tetap berdiri kokoh.
Lakukan posisi kuda agar kaki lebih kuat dan badang lebih seimbang sehingga tidak mudah jatuh.
Kemudian kedua pergelangan tangan ditempelkan ke dada untuk melindungi organ vital seperti paru-paru dan jantung dari tubrukan-tubrukan yang mungkin terjadi.
3. Posisi badan saat terjatuh
Terjatuh saat kerusuhan massa sangat berbahaya. Hal ini bahkan menjadi penyebab banyaknya korban jiwa karena sesak dan terinjak-injak.
Jika Anda sudah terjatuh ke tanah, maka teknik paling tepat agar selamat adalah dengan memiringkan posisi badan mirip memeluk bantal guling.
Kedua kaki ditekuk dan lutut mendekat ke dada, lalu kedua tangan menutupi bagian kepala.
Posisi ini meminimalisir risiko paru-paru terinjak-injak yang membuat sesak serta menghindari cedera kepala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)