Jakarta: Sejumlah massa aksi 21-22 Mei berencana kembali berkumpul, Jumat 28 Juni 2019. Mereka berniat melaporkan tindak kekerasan yang dialami saat aksi ke Komnas HAM.
"Besok kita salat Jumat berjemaah di Masjid Sunda Kelapa, habis itu kita laporkan korban kerusuhan saat 21 dan 22 Mei ke Komnas HAM," kata salah satu massa aksi 21-22 Mei, Sobri Lubis di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis 27 Juni 2019.
Sobri merupakan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Dia juga terlibat aksi putusan hasil pemilu.
Massa menggelar aksi di depan kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada 21-22 Mei 2019. Aksi dlaksanakan setelah Prabowo-Sandiaga menyerukan people power.
Gerakan ini untuk menentang hasil putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak tujuh orang meninggal dan sekitar 200-an orang terluka dalam peristiwa itu.
Kerusuhan pecah mulai Selasa dini hari, 21 Mei 2019. Massa menolak membubarkan diri.
Polisi membubarkan massa dengan gas air mata. Namun, massa justru memberontak dengan melemparkan batu, bambu, hingga botol ke arah polisi.
Kerusuhan meluas hingga jalan Jati Baru Raya, Petamburan, dan Wisma Polri. Sejumlah bus dan kendaraan polisi hangus dibakar perusuh.
Jakarta: Sejumlah massa aksi 21-22 Mei berencana kembali berkumpul, Jumat 28 Juni 2019. Mereka berniat melaporkan tindak kekerasan yang dialami saat aksi ke Komnas HAM.
"Besok kita salat Jumat berjemaah di Masjid Sunda Kelapa, habis itu kita laporkan korban kerusuhan saat 21 dan 22 Mei ke Komnas HAM," kata salah satu massa aksi 21-22 Mei, Sobri Lubis di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis 27 Juni 2019.
Sobri merupakan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Dia juga terlibat aksi putusan hasil pemilu.
Massa menggelar aksi di depan kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada 21-22 Mei 2019. Aksi dlaksanakan setelah Prabowo-Sandiaga menyerukan
people power.
Gerakan ini untuk menentang hasil putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak tujuh orang meninggal dan sekitar 200-an orang terluka dalam peristiwa itu.
Kerusuhan pecah mulai Selasa dini hari, 21 Mei 2019. Massa menolak membubarkan diri.
Polisi membubarkan massa dengan gas air mata. Namun, massa justru memberontak dengan melemparkan batu, bambu, hingga botol ke arah polisi.
Kerusuhan meluas hingga jalan Jati Baru Raya, Petamburan, dan Wisma Polri. Sejumlah bus dan kendaraan polisi hangus dibakar perusuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)