Jakarta: Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyatakan efek samping dari vaksin covid-19 Sinovac masih tergolong ringan. Ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk divaksinasi.
Laporan ringannya efek samping ini juga diterima Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) dari hasil uji coba fase kedua dan ketiga yang dilakukan Bio Farma. "Jadi, tidak usah khawatir, sudah teruji saat fase kedua dan ketiga," kata Tri Yunis, Jumat, 22 Januari 2021.
Kalaupun ada, efek samping yang terjadi setelah vaksinasi sifatnya ringan. Itu pun tak dialami oleh semua orang. "(Orang) tertentu saja yang mengalami efek samping," ujarnya.
Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Eddy Fadlyana juga mengatakan efek samping dari vaksin covid-19 masih wajar. "Sebanyak 30 persen akan mengalami reaksi lokal atau sistemik," ujar Eddy yang merupakan peneliti dari Universitas Padjadjaran.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap, melaporkan belum ada laporan keluhan serius dari peserta vaksinasi di Papua Barat. Tenaga kesehatan di Papua Barat sudah melaksanakan vaksinasi sejak Kamis, 14 Januari 2021.
"Sampai saat ini Komdakipi (Komite Daerah Kejadian Ikutan Pascaimunisasi) belum menerima laporan atau keluhan yang bersifat serius dari peserta vaksinasi covid-19. Saya pun waktu itu divaksin dan saya beraktivitas seperti biasa sampai hari ini," ucap Arnold seperti dilansir Antara.
Baca: Tingkat Efikasi Vaksin Sinovac Masih Mungkin Berubah
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini juga mendapatkan informasi soal tidak adanya efek samping yang signifikan usai vaksinasi. Terutama setelah vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.
"Ada gejala ringan dan itu wajar terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dia.
Yahya menegaskan keamanan vaksin Sinovac sudah dijamin. Bahkan, efikasinya mencapai 65,3 persen, di atas standar minimal yang dipersyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen.
Dia berpendapat tidak semua orang akan mengalami efek samping dari vaksin. Orang dengan ketahanan fisik yang lebih kuat, cenderung tidak merasakan efek samping.
Jakarta: Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyatakan efek samping dari
vaksin covid-19 Sinovac masih tergolong ringan. Ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk divaksinasi.
Laporan ringannya efek samping ini juga diterima Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) dari hasil uji coba fase kedua dan ketiga yang dilakukan Bio Farma. "Jadi, tidak usah khawatir, sudah teruji saat fase kedua dan ketiga," kata Tri Yunis, Jumat, 22 Januari 2021.
Kalaupun ada, efek samping yang terjadi setelah
vaksinasi sifatnya ringan. Itu pun tak dialami oleh semua orang. "(Orang) tertentu saja yang mengalami efek samping," ujarnya.
Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Eddy Fadlyana juga mengatakan efek samping dari vaksin covid-19 masih wajar. "Sebanyak 30 persen akan mengalami reaksi lokal atau sistemik," ujar Eddy yang merupakan peneliti dari Universitas Padjadjaran.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap, melaporkan belum ada laporan keluhan serius dari peserta vaksinasi di Papua Barat. Tenaga kesehatan di Papua Barat sudah melaksanakan vaksinasi sejak Kamis, 14 Januari 2021.
"Sampai saat ini Komdakipi (Komite Daerah Kejadian Ikutan Pascaimunisasi) belum menerima laporan atau keluhan yang bersifat serius dari peserta vaksinasi covid-19. Saya pun waktu itu divaksin dan saya beraktivitas seperti biasa sampai hari ini," ucap Arnold seperti dilansir
Antara.
Baca:
Tingkat Efikasi Vaksin Sinovac Masih Mungkin Berubah
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini juga mendapatkan informasi soal tidak adanya efek samping yang signifikan usai vaksinasi. Terutama setelah vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.
"Ada gejala ringan dan itu wajar terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dia.
Yahya menegaskan keamanan vaksin Sinovac sudah dijamin. Bahkan, efikasinya mencapai 65,3 persen, di atas standar minimal yang dipersyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen.
Dia berpendapat tidak semua orang akan mengalami efek samping dari vaksin. Orang dengan ketahanan fisik yang lebih kuat, cenderung tidak merasakan efek samping.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)