Filosofi Menara Jam Thamrin yang Akan Direlokasi ke Monas

Jakarta: Cagar budaya Menara Jam Thamrin ternyata memiliki filosofi di balik pembangunannya. Menara ini dibangun agar warga DKI Jakarta bisa mengharagai waktu. Melansir Instagram resmi MRT Jakarta @mrtjkt, bangunan berbentuk menara jam ini dibangun dengan tujuan agar warga Jakarta menghargai waktu, khususnya saat masuk kantor. Diharapkan ketika melihat jam di Menara Thamrin masyarakat bisa disiplin waktu. “Dengan melihat jam yang di Menara tersebut, diharapkan warga dapat mengatur dirinya untuk tepat waktu dan berdisiplin menata aktivitas hariannya,” tulis @mrtjkt yang dikutip Medcom.id, Selasa, 27 April 2021. Menara Jam Thamrin ini akan direlokasi seiring dengan pembangunan stasiun baru MRT Thamrin akan dibangun tepat di bawah Menara Jam Thamrin yang berlokasi di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih. Menara tersebut bakal direlokasi ke tempat yang aman.   "Akan disimpan di worksite kita di Monas," ujar Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim dalam Forum Jurnalis, Selasa, 27 April 2021.   Selama masa penyimpanan, mesin jam akan tetap difungsikan dan dirawat Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Sehingga, jam yang telah lama menjadi saksi pembangunan Ibu Kota itu tak rusak saat dikembalikan ke tempat semula. Pemindahan menara yang telah masuk cagar budaya di DKI Jakarta itu dilakukan dengan memotong menara menjadi tiga bagian. Yakni, puncak atau rumah jam, badan menara, dan kaki-kaki menara atau pondasi dasar.   Seluruh bagian menara akan dikelilingi struktur baja untuk relokasi. Tujuannya, mempermudah proses pemindahan dan melindungi kekokohan bagian menara.   "Jadi struktur bajanya tidak akan dilepas ini sebagai proteksi setiap bagian dari jam tersebut," tutur Silvia.