medcom.id, Jakarta: Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letjen Mulyono mengatakan penikaman terhadap dua orang anggotanya merupakan kasus kriminal murni.
"Mengacu pada kejadian ini, kriminal dilakukan orang yang tidak dikenal. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut siapa dalang di balik ini. Saya yakin polisi bisa bekerja profesional," kata Mulyono di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015)
Mulyono mengatakan pihaknya tidak bisa menduga-duga siapa pelaku, dari kelompok mana dan apa motif pengeroyokan dan penikaman terhadap dua anggotanya.
"Yang jelas fakta di lapangan adalah orang yang tidak dikenal, cirinya sudah diketahui, bila sudah ditangkap maka bisa dinyatakan seperti apa," jelasnya.
Seperti diketahui Prajurit Satu Aspin Mallombassang, anggota Batalyon Infanteri 433 Komando Strategis Angkatan Darat, tewas ditikam kelompok tak dikenal di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.
Kawannya yang juga berada di lokasi, Prajurit Satu Rahman Fatku Rahman, yang bertugas di Detasemen Markas Brigade Infanteri 3 Kostrad, terluka akibat penyerangan itu.
Kedua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin, Makassar. Namun, nyawa Aspin tak terselamatkan karena luka serius yang dialaminya. Sedangkan Rahman saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar.
medcom.id, Jakarta: Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letjen Mulyono mengatakan penikaman terhadap dua orang anggotanya merupakan kasus kriminal murni.
"Mengacu pada kejadian ini, kriminal dilakukan orang yang tidak dikenal. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut siapa dalang di balik ini. Saya yakin polisi bisa bekerja profesional," kata Mulyono di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015)
Mulyono mengatakan pihaknya tidak bisa menduga-duga siapa pelaku, dari kelompok mana dan apa motif pengeroyokan dan penikaman terhadap dua anggotanya.
"Yang jelas fakta di lapangan adalah orang yang tidak dikenal, cirinya sudah diketahui, bila sudah ditangkap maka bisa dinyatakan seperti apa," jelasnya.
Seperti diketahui Prajurit Satu Aspin Mallombassang, anggota Batalyon Infanteri 433 Komando Strategis Angkatan Darat, tewas ditikam kelompok tak dikenal di lapangan Syekh Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.
Kawannya yang juga berada di lokasi, Prajurit Satu Rahman Fatku Rahman, yang bertugas di Detasemen Markas Brigade Infanteri 3 Kostrad, terluka akibat penyerangan itu.
Kedua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin, Makassar. Namun, nyawa Aspin tak terselamatkan karena luka serius yang dialaminya. Sedangkan Rahman saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)