Forum Sosialiasasi Santri Masa Kini Beriman, Produktif, Optimis yang diselenggarakan Kominfo di Pondok Pesantren Al Fatah, Magetan. Dok. Istimewa
Forum Sosialiasasi Santri Masa Kini Beriman, Produktif, Optimis yang diselenggarakan Kominfo di Pondok Pesantren Al Fatah, Magetan. Dok. Istimewa

Santri Harus Menerapkan Komunikasi Efektif dan Toleransi

Achmad Zulfikar Fazli • 27 Juli 2023 13:28
Jakarta: Para santri harus menerapkan komunikasi yang efektif dan menjunjung sikap toleransi. Dalam komunikasi, manusia perlu menyampaikan informasi lebih lengkap agar orang lain yang menjadi lawan bicara tidak keliru memahami, termasuk dalam konteks bernegara.
 
Hal ini disampaikan Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Henri Subiakto, dalam Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Pondok Pesantren Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023.
 
“Indonesia milik kita bersama, bukan hanya milik pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman bersama mengenai hal ini menjadi penting,” ujar Henri dilansir pada Kamis, 27 Juli 2023.

Henri menjelaskan toleransi artinya menghormati ciptaan Allah yang berbeda-beda. Indonesia pun menerapkan nilai toleran yang sama, yaitu menghormati perbedaan sebagai ciptaan Tuhan.
 
“Sepanjang tidak mengganggu atau membuat kita dirugikan, kita harus tetap toleran. Manusia itu memiliki kebebasan tetapi tidak boleh merugikan orang lain,” jelas dia.
 
Hal senada disampaikan Kepala Madrasah Aliyah Al-Fatah, Mulwi Barli Musaddad. Mulwi menjelaskan dalam Islam, komunikasi sangat penting. Terbukti dari wahyu kedua yang disampaikan Allah kepada Nabi adalah tentang komunikasi. 
 
“Wahyu pertama adalah Iqra. Tentang pengisian diri sebelum berkomunikasi, baca dulu. Sementara wahyu kedua adalah tentang memberi peringatan. Bagaimana cara memberi peringatan tanpa adanya komunikasi yang baik? Jadi, tidak ada orang Islam yang enggak belajar komunikasi yang baik,” kata Mulwi.
 
Baca Juga: Moderasi Beragama Diharapkan Mampu Menjaga Kelanggengan Bangsa

Mulwi mengatakan komunikasi yang baik sangat vital dan penting bagi santri untuk tujuan dakwah. Sebaik apapun isi dakwah, kalau tidak disampaikan dengan komunikasi yang baik dan dikemas dengan packaging yang bagus, orang tidak akan dengar dan tidak akan suka.
 
"Sebaliknya, ajaran sesat yang intoleran, ketika dibungkus dengan keren, orang malah suka. Ini menjadi tugas kita sebagai pelajar agama harus belajar komunikasi yang baik,” tegas Mulwi.
 
Sementara itu, Pusdatin Pondok Pesantren Al-Fatah, Syukur A. Mirhan, menjelaskan dalam pemanfaatan teknologi, santri harus tetap menyadari tujuan awal ingin menjadi ulama. "Tujuan sebagai ulama harus sejalan meskipun menggunakan media online saat ini. Teknologi tetap harus dimanfaatkan,” kata Syukur.
 
Kegiatan Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis, merupakan bagian dari rangkaian forum yang digelar Kominfo untuk mendorong semangat kebangsaan, pemberdayaan, dan literasi digital di kalangan generasi muda. Ratusan Mahasantri Ponpes Al-Fatah hadir dalam kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Magetan, Suprawoto, itu.
 
Dalam kesemoatan itu, Suprawoto menyampaikan tentang pentingnya memiliki rasa bangga terhadap negara, yakni mau berkorban dan bersatu untuk kemajuan bersama. 
 
Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Sumiati, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magetan, Cahaya Wijaya dan Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Direktoran Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Kominfo, Dikdik Sadaka, turut hadir dalam acara ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan