Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Namun, Jokowi berjanji tidak akan menggunakan perangkat negara.
"Dia (Presiden Jokowi) menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitannya dengan abuse of power sebagai seorang presiden, saya tidak akan menggunakan aparat," ujar Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Kompas TV Yogi Nugraha usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 Mei 2023.
Presiden Jokowi, kata Yogi, mengetahui bagaimana cara berpolitik yang baik. Terutama tanpa melanggar undang-undang (UU).
Yogi juga menyampaikan alasan Presiden Jokowi ikut terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Di antaranya memastikan calon yang terpilih dapat melanjutkan tongkat estafet kepimpinan secara baik.
"Jadi presiden mengatakan cawe-cawe lebih kepada untuk urusan kepentingan nasional menjaga momentum 13 tahun, menjaga bonus demografi saya harus cawe-cawe," terangnya.
Yogi pun menyampaikan sejumlah program yang dinilai harus dilanjutkan pemimpin selanjutnya. Salah satunya, ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Jokowi meyakini program tersebut dapat rampung pada 2027. Apabila terpilih pemimpin yang tepat.
Namun, Presiden enggan menjawab ihwal dukungan yang bakal diberikan untuk calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Presiden, kata Yogi, menyerahkan persoalan itu kepada partai politik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) memastikan akan cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Namun, Jokowi berjanji tidak akan menggunakan perangkat negara.
"Dia (Presiden Jokowi) menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitannya dengan
abuse of power sebagai seorang presiden, saya tidak akan menggunakan aparat," ujar Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Kompas TV Yogi Nugraha usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 Mei 2023.
Presiden Jokowi, kata Yogi, mengetahui bagaimana cara berpolitik yang baik. Terutama tanpa melanggar
undang-undang (UU).
Yogi juga menyampaikan alasan Presiden Jokowi ikut terlibat langsung dalam
Pemilu 2024. Di antaranya memastikan calon yang terpilih dapat melanjutkan tongkat estafet kepimpinan secara baik.
"Jadi presiden mengatakan cawe-cawe lebih kepada untuk urusan kepentingan nasional menjaga momentum 13 tahun, menjaga bonus demografi saya harus cawe-cawe," terangnya.
Yogi pun menyampaikan sejumlah program yang dinilai harus dilanjutkan pemimpin selanjutnya. Salah satunya, ekosistem
kendaraan listrik atau
electric vehicle (EV).
Jokowi meyakini program tersebut dapat rampung pada 2027. Apabila terpilih pemimpin yang tepat.
Namun, Presiden enggan menjawab ihwal dukungan yang bakal diberikan untuk calon presiden (
capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Presiden, kata Yogi, menyerahkan persoalan itu kepada partai politik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)