Cuma Lulusan SMA, Begini Akal-akalan Susanto Bisa Jadi Dokter Gadungan di RS PHC Surabaya

Surabaya: Seorang pria bernama Susanto mengelabui Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (RS PHC) Surabaya. Susanto yang hanya lulusan SMA itu menjadi dokter gadungan dan sudah bekerja selama dua tahun di klinik milih PHC tersebut. Susanto bisa lolos sebagai dokter gadungan di RS PHC Surabaya dengan cara memalsukan berkas saat mengikuti proses rekrutmen. Diketahui saat itu pihak rumah sakit membuka rekrutmen untuk dokter umum, dan semua prosedur perekrutan dilakukan secara online. Memalsukan Berkas Atas Nama Anggi Yuritno Direktur Utama (Dirut) PT PHC, Sunardjo menjelaskan Susanto melamar sebagai dokter umum menyertakan berkas palsu seperti KTP, ijazah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter atas nama Anggi Yuritno. Saat proses rekrutmen itu, kata dia, pihak PT PHC telah melakukan pengecekan di website Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), nama Anggi Yurikno pun muncul. "Karena saat itu wawancara secara online, dokumen dikirim melalui PDF, kita juga melakukan ceking ke KKI benar ijazah dan STR atas nama ini, benar ada atas nama Anggi Yurikno," ujarnya. Bekerja di Klinik K3 PHC di Pertamina EV IV Cepu Sunardjo menegaskan Susanto tidak pernah bekerja di rumah sakit. Susanto melayani pasien di Occupational Health and Industrial Hygiene (OHIH). Susanto yang merupakan dokter gadungan bekerja sebagai dokter umum di klinik K3 PHC di wilayah Pertamina EV IV Cepu. Susanto mendapat tugas melakukan pengecekan kondisi kesehatan pekerja di Pertamina. "Klinik-klinik tersebut (OHIH) tidak pernah melayani pasien di rumah sakit, jadi kita rekrut ini (Susanto) diposisikan di OHIH," katanya. Terima Gaji Rp7,5 Juta Susanto merupakan dokter umum dengan status kontrak Pekerja Waktu Tertentu (PKWT) atau tidak tetap. Ia mendapat gaji Rp7,5 juta per bulan.     Terbongkar saat Perpanjangan Kontrak Namun, akal bulus Susanto terbongkar ketika pihak rumah sakit akan memperpanjang kontraknya. Berbagai kejanggalan pun mulai terungkap terutama soal administrasi yang memakai berkas orang lain.   Pihak RS PHC pun melaporkan Susanto ke pihak berwajib. Kini Susanto tengah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.  "Susanto terbukti telah memalsukan dokumen saat mendaftarkan diri sebagai dokter. Tentu kami dirugikan," ujarnya.