medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menegaskan Jakarta bukan satu-satunya tempat terbaik mengadu nasib. Desa sebenarnya merupakan lahan positif mengubah nasib.
Ia menjelaskan, tak sedikit keluarga sukses dari desa. Kesuksesan biasa diawali prinsip hidup kuat, etos kerja, ketekunan, kreativitas dan kesederhanaan.
"Yang terpenting memiliki semangat besar mengantarkan anak agar bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin dan bermanfaat bagi bangsa," kata Susanto seperti dilansir Antara, Minggu 2 Juli 2017.
Namun, urbanisasi kerap kali terjadi pascalebaran. Arus urbanisasi pun diakui sulit dibendung.
Susanto menekankan, bila pun terpaksa ikut urbanisasi, orang tua harus memastikan kelengkapan administrasi anak sebelum pindah ke kota besar. Ia mengatakan, ketidaksiapan administratif, terutama soal pendidikan bakal menambah angka anak putus sekolah.
Orang tua harus dipastikan siap agar tak mengabaikan pemenuhan hak anak. "Pertama, pastikan hal-hal administratif dipersiapkan, misalnya kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Berikutnya tentu saja pendidikan dan keterampilan orang tua untuk mengadu nasib di kota besar," tegas Susanto.
Menurut Susanto, anak terlantar maupun anak jalanan di kota besar berasal dari keluarga yang tak memiliki pendidikan dan keterampilan memadai. Mereka yang berurbanisasi diwanti-wanti tak tinggal di kolong jembatan, pinggiran sungai, bahkan area pembuangan sampah maipun tempat berbahaya lainnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menegaskan Jakarta bukan satu-satunya tempat terbaik mengadu nasib. Desa sebenarnya merupakan lahan positif mengubah nasib.
Ia menjelaskan, tak sedikit keluarga sukses dari desa. Kesuksesan biasa diawali prinsip hidup kuat, etos kerja, ketekunan, kreativitas dan kesederhanaan.
"Yang terpenting memiliki semangat besar mengantarkan anak agar bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin dan bermanfaat bagi bangsa," kata Susanto seperti dilansir
Antara, Minggu 2 Juli 2017.
Namun, urbanisasi kerap kali terjadi pascalebaran. Arus urbanisasi pun diakui sulit dibendung.
Susanto menekankan, bila pun terpaksa ikut urbanisasi, orang tua harus memastikan kelengkapan administrasi anak sebelum pindah ke kota besar. Ia mengatakan, ketidaksiapan administratif, terutama soal pendidikan bakal menambah angka anak putus sekolah.
Orang tua harus dipastikan siap agar tak mengabaikan pemenuhan hak anak. "Pertama, pastikan hal-hal administratif dipersiapkan, misalnya kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Berikutnya tentu saja pendidikan dan keterampilan orang tua untuk mengadu nasib di kota besar," tegas Susanto.
Menurut Susanto, anak terlantar maupun anak jalanan di kota besar berasal dari keluarga yang tak memiliki pendidikan dan keterampilan memadai. Mereka yang berurbanisasi diwanti-wanti tak tinggal di kolong jembatan, pinggiran sungai, bahkan area pembuangan sampah maipun tempat berbahaya lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)