medcom.id, Jakarta: Program wajib belajar 12 tahun termasuk dalam Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, pendidikan merupakan alat mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Sayangnya, hingga kini masih ada jutaan anak Indonesia yang terancam bahaya ketika sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah karena kondisi gedung yang memprihatinkan. Faktanya, 1 dari 6 ruang kelas sekolah dasar (SD) rusak. Juga terdapat 3,2 juta anak terancam bahaya setiap hari.
Jika merujuk pada data realisasi anggaran untuk rehabilitasi SD rusak dalam 3 tahun terakhir, maka diperkirakan butuh 20 tahun bagi pemerintah untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Oleh karena itu, YAPPIKA-ActionAid melalui Daruratsekolah.com mendesak pemerintah meningkatkan alokasi anggaran guna perbaikan ruang kelas, serta memenuhi hak anak-anak memperoleh pendidikan yang layak.
Bekerja sama dengan Media Group, YAPPIKA-ActionAid mengadakan program untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya sekolah yang rusak, dan melakukan advokasi peningkatan alokasi anggaran untuk rehabilitasi bangunan SD yang rusak.
Serang, Bogor, dan Kupang akan menjadi tiga daerah awal yang disasar Program YAPPIKA-ActionAid. Sebanyak 1.406 ruang kelas di Kabupaten Serang berdasarkan data tahun 2016, mengalami kondisi sangat memprihatinkan. Dari kebutuhan Rp109 miliar untuk perbaikan ruang kelas yang rusak, Pemkab Serang hanya mengalokasikan dana Rp14 miliar dalam APBD 2016.
Guna mewujudkan mimpi anak-anak menimba ilmu di sekolah dengan gedung yang layak dan aman, mari dukung upaya YAPPIKA-ActionAid untuk mengakhiri persoalan ini. Saatnya Anda menjadi penyelamat mereka, membantu menggapai impian tanpa harus takut bahaya saat bersekolah.
Ulurkan dukungan dan donasi Anda untuk masa depan anak-anak Indonesia melalui website https://daruratsekolah.com/form.
Nantinya, seluruh dana yang dikelola akan diaudit oleh kantor akuntan publik profesional setiap tahun. YAPPIKA-ActionAid juga akan mempublikasikan hasil audit keuangan tersebut kepada masyarakat yang dapat diakses via website www.yappika-actionaid.or.id.
YAPPIKA merupakan organisasi nirlaba yang telah 25 tahun bekerja melawan ketimpangan dan mendesak pemenuhan hak pelayanan publik kepada negara. Kini upaya tersebut dilakukan bersama dengan ActionAid, sebuah organisasi nirlaba internasional yang setiap hari bekerja melawan kemiskinan dan ketimpangan sosial di seluruh dunia.
<iframe class="embedv" width="640" height="415" src="https://www.medcom.id/embed/nbw1J66K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Program wajib belajar 12 tahun termasuk dalam Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, pendidikan merupakan alat mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Sayangnya, hingga kini masih ada jutaan anak Indonesia yang terancam bahaya ketika sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah karena kondisi gedung yang memprihatinkan. Faktanya, 1 dari 6 ruang kelas sekolah dasar (SD) rusak. Juga terdapat 3,2 juta anak terancam bahaya setiap hari.
Jika merujuk pada data realisasi anggaran untuk rehabilitasi SD rusak dalam 3 tahun terakhir, maka diperkirakan butuh 20 tahun bagi pemerintah untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Oleh karena itu, YAPPIKA-ActionAid melalui
Daruratsekolah.com mendesak pemerintah meningkatkan alokasi anggaran guna perbaikan ruang kelas, serta memenuhi hak anak-anak memperoleh pendidikan yang layak.
Bekerja sama dengan Media Group, YAPPIKA-ActionAid mengadakan program untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya sekolah yang rusak, dan melakukan advokasi peningkatan alokasi anggaran untuk rehabilitasi bangunan SD yang rusak.
Serang, Bogor, dan Kupang akan menjadi tiga daerah awal yang disasar
Program YAPPIKA-ActionAid. Sebanyak 1.406 ruang kelas di Kabupaten Serang berdasarkan data tahun 2016, mengalami kondisi sangat memprihatinkan. Dari kebutuhan Rp109 miliar untuk perbaikan ruang kelas yang rusak, Pemkab Serang hanya mengalokasikan dana Rp14 miliar dalam APBD 2016.
Guna mewujudkan mimpi anak-anak menimba ilmu di sekolah dengan gedung yang layak dan aman, mari dukung upaya YAPPIKA-ActionAid untuk mengakhiri persoalan ini. Saatnya Anda menjadi penyelamat mereka, membantu menggapai impian tanpa harus takut bahaya saat bersekolah.
Ulurkan dukungan dan donasi Anda untuk masa depan anak-anak Indonesia melalui website
https://daruratsekolah.com/form.
Nantinya, seluruh dana yang dikelola akan diaudit oleh kantor akuntan publik profesional setiap tahun. YAPPIKA-ActionAid juga akan mempublikasikan hasil audit keuangan tersebut kepada masyarakat yang dapat diakses via website
www.yappika-actionaid.or.id.
YAPPIKA merupakan organisasi nirlaba yang telah 25 tahun bekerja melawan ketimpangan dan mendesak pemenuhan hak pelayanan publik kepada negara. Kini upaya tersebut dilakukan bersama dengan ActionAid, sebuah organisasi nirlaba internasional yang setiap hari bekerja melawan kemiskinan dan ketimpangan sosial di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)