Wapres Jusuf Kalla bersama Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazier Foead. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin
Wapres Jusuf Kalla bersama Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazier Foead. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin

Badan Restorasi Gambut Membasahi 679 Ribu Ha Selama 3 Tahun

Husen Miftahudin • 02 April 2019 01:12
Jakarta: Badan Restorasi Gambut (BRG) melaporkan sudah membasahi (rewetting) 679 ribu hektare lahan gambut milik warga (nonkonsesi), hutan lindung, dan kawasan konservasi, selama tiga tahun terakhir. Angka itu setara 61 persen dari target 1,1 juta hektare lahan gambut nonkonsesi yang harus dibasahi.
 
Kepala BRG Nazier Foead menjelaskan, pembasahan lahan gambut merupakan upaya dalam memitigasi risiko kebakaran hutan dan lahan. Pembasahan lahan juga menjadi upaya awal dalam merestorasi lahan gambut.
 
"Dari sisi teknis, ada pula upaya pembangunan sekat kanal, tali air, sumur bor, dan seterusnya. Kemudian ada upaya reforestasi atau penanaman kembali, serta sosialisasi ke masyarakat untuk menjaga agar tidak membakar gambut," ujar Naizer di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.

Selain lahan nonkonsesi, rewetting gambut juga dilakukan pada lahan-lahan konsesi milik perusahaan. Totalnya ada sebanyak 1,4 juta hektare lahan konsesi yang harus dibasahi.
 
Hingga 2018, jelas Nazier, hampir seluruh lahan konsesi sudah dibasahi. Bersama perusahaan pemilik lahan gambut, BRG sudah membasahi hampir tiga juta hektare lahan. Angka itu sudah termasuk kewajiban 1,4 juta hektare lahan konsesi yang harus dibasahi.
 
"Kalau laporan dari kawan-kawan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), sudah hampir tiga juta hektare (lahan gambut) perusahaan yang telah melaporkan rencana pemulihannya dan sedang menjalankan (restorasi lahan gambut)," beber dia.
 
Selama lima tahun (2015-2020), ungkap Nazier, BRG berkewajiban membasahi 2,5 juta hektare lahan gambut yang tersebar di tujuh provinsi. Hingga akhir 2018, BRG telah melakukan rewetting lahan gambut lebih dari dua juta hektare di lahan konsesi dan nonkonsesi.
 
"Jadi masih punya utang 400 ribu hektare tahun ini dan tahun depan. InsyaAllah (tercapai target membasahi 2,5 juta hektare lahan gambut)," beber Nazier.
 
Keyakinan Nazier berkaca pada usaha BRG pada tiga tahun terakhir. Dari 1,1 juta lahan konsesi yang tersisa, sebanyak 679 ribu hektare lahan gambut berhasil dibasahi.
 
"Kalau kita melihat tiga tahun terakhir, 679 ribu hektare, itu rata-rata 200 sekian ribu hektare per tahun. Jadi mestinya dengan mengikuti langkah 200 ribu hektare per tahun, ini kita bisa menutup 1,1 juta hektare yang masih tersisa," urai Nazier.
 
Wapres Jusuf Kalla juga memberi arahan agar BRG melanjutkan upaya yang telah ditempuh selama tiga tahun terakhir. "Jadi Pak Wapres tadi memberikan arahan dilanjutkan pekerjaan ini. Sambil berjalan, ini memang harus belajar, kalau masih ada yang kurang efisien nanti pasti bisa diperbaiki," pungkas Andre mengutip pernyataan JK.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(EKO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan